Palembang (ANTARA) - Pegiat kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan mengecek temuan benda diduga peninggalan masa megalitikum berupa empat lumpang batu di tengah-tengah kebun kopi.
Ketua kelompok peduli pariwisata Paranomic of Lahat Mario Andramatik, Jumat, mengatakan lumpang batu tersebut ditinjau oleh timnya pada Kamis (18/2) di Desa Bandar Aji Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat.
"Lokasi temuan ini bisa dibilang situs megalit baru," ujarnya.
Mario yang juga staf khusus bidang pariwisata Pemkab Lahat menjelaskan pihaknya mendapat laporan dari warga terkait adanya satu lumpang batu berlubang satu ditemukan di Desa Bandar Aji yang berjarak 82 kilometer dari Kota Lahat.
Tidak jauh dari lokasi itu timnya menemukan trilith atau struktur yang terdiri dari dua batu vertikal besar dengan posisi batu ketiga horizontal di bagian atas, namun trilith tersebut ditutupi rerumputan.
Setelah dibersihkan, timnya mendapati sebuah lumpang batu lubang tiga dengan pembatas di setiap lubangnya, lokasi penemuan masih berada di dalam kebun kopi.
Temuan lumpang batu di Desa Bandar Aji Kabupaten Lahat, Kamis (18/2) (ANTARA/HO/21)
Timnya lalu bergerak 200 meter dari lumpang kedua itu dan menemukan lumpang batu lubang tiga dengan diameter lubang cenderung sama yakni 14 centimeter.
Saat tim beranjak keluar kebun kopi, kembali ditemukan lumpang batu berlubang dua sehingga total penemuan berjumlah empat buah.
"Sebenarnya warga hampir setiap hari melihat batu-batu ini, namun mereka tidak menyadari jika batu yang sudah kami identifikasi tadi termasuk benda bersejarah," kata dia menjelaskan.
Selanjutnya empat lumpang batu itu dimasukkan ke daftar temuan benda megalitikum di Kabupaten Lahat agar dapat diusulkan menjadi benda cagar budaya Sumsel.
"Sampai akhirnya secara kolektif situs-situs megalitikum di Lahat dapat diusulkan menjadi warisan dunia UNESCO," katanya menegaskan.
Ketua kelompok peduli pariwisata Paranomic of Lahat Mario Andramatik, Jumat, mengatakan lumpang batu tersebut ditinjau oleh timnya pada Kamis (18/2) di Desa Bandar Aji Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat.
"Lokasi temuan ini bisa dibilang situs megalit baru," ujarnya.
Mario yang juga staf khusus bidang pariwisata Pemkab Lahat menjelaskan pihaknya mendapat laporan dari warga terkait adanya satu lumpang batu berlubang satu ditemukan di Desa Bandar Aji yang berjarak 82 kilometer dari Kota Lahat.
Tidak jauh dari lokasi itu timnya menemukan trilith atau struktur yang terdiri dari dua batu vertikal besar dengan posisi batu ketiga horizontal di bagian atas, namun trilith tersebut ditutupi rerumputan.
Setelah dibersihkan, timnya mendapati sebuah lumpang batu lubang tiga dengan pembatas di setiap lubangnya, lokasi penemuan masih berada di dalam kebun kopi.
Timnya lalu bergerak 200 meter dari lumpang kedua itu dan menemukan lumpang batu lubang tiga dengan diameter lubang cenderung sama yakni 14 centimeter.
Saat tim beranjak keluar kebun kopi, kembali ditemukan lumpang batu berlubang dua sehingga total penemuan berjumlah empat buah.
"Sebenarnya warga hampir setiap hari melihat batu-batu ini, namun mereka tidak menyadari jika batu yang sudah kami identifikasi tadi termasuk benda bersejarah," kata dia menjelaskan.
Selanjutnya empat lumpang batu itu dimasukkan ke daftar temuan benda megalitikum di Kabupaten Lahat agar dapat diusulkan menjadi benda cagar budaya Sumsel.
"Sampai akhirnya secara kolektif situs-situs megalitikum di Lahat dapat diusulkan menjadi warisan dunia UNESCO," katanya menegaskan.