Palembang (ANTARA) - Bank Mandiri Region II Sumatera yang membawahi lima provinsi di Sumatera memacu realisasi penyaluran kredit program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga akhir September 2020.

Regional CEO Bank Mandiri Region II Sumatra 2 Lourentius Aris Budiyanto di Palembang, Jumat, mengatakan, upaya ini untuk membantu pemerintah dalam memulihkan ekonomi yang nantinya dipastikan akan berdampak positif pula bagi sektor perbankan.

“Kami sangat berkepentingan terhadap PEN (pemulihan ekonomi nasional), karena semakin cepat ekonomi bergerak maka akan berdampak positif terhadap semua termasuk industri perbankan,” kata dia.

Sebagai bank pelat merah, Bank Mandiri terus memacu penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan dana pemerintah untuk memulihkan ekonomi di Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung hingga Sumatrea Barat.

Aris mengatakan Bank Mandiri Region II mendapat alokasi dana untuk program PEN senilai total Rp2,43 triliun.

Bujet tersebut harus disalurkan sebagai kredit ke sektor produktif yang ada di wilayah kerjanya di enam provinsi itu.

“Khusus wilayah Sumsel kami menargetkan penyaluran sebanyak Rp766 miliar sampai akhir September 2020. Realisasinya sekarang sudah 80,18 persen atau senilai Rp614,2 miliar,” kata dia.

Meski hanya tersisa waktu sepekan lagi pada bulan ini, namun Aris mengaku optimistis penyaluran bisa mencapai target. Apalagi pihaknya telah melakukan sejumlah strategi untuk penyaluran PEN.

Berdasarkan catatan perusahaan, kredit program PEN tersebut disalurkan kepada 4.446 debitur yang berlokasi di Sumsel.

“Kredit PEN ini kami salurkan untuk semua sektor yang terdampak Covid-19 dengan bunga rendah, yakni 8,5 persen untuk SME (small medium entrepise/UKM) dan 6 persen untuk sektor mikro,” katanya.

Pada segmen UKM, perusahaan telah memberikan kredit senilai Rp246,1 miliar atau melampaui target sebanyak Rp213,9 miliar. Namun, untuk sektor mikro, pihaknya masih harus mengejar target pembiayaan senilai Rp551,9 miliar lantaran baru terealisasi 66,68 persen atau senilai Rp368,1 miliar.

Menurut Aris, dari dua sektor usaha produktif tersebut, penyaluran tertinggi ada di Kota Palembang di mana sebanyak 790 debitur sudah menyerap kredit Mandiri untuk keberlangsungan usaha mereka.


 

Pewarta : Dolly Rosana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024