Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19 bertambah sedikitnya 93 orang dari 11 wilayah pada 10 Juli 2020 dengan tiga daerah di antaranya terpaksa merawat kembali kasus positif setelah beberapa pekan nol (0) kasus aktif.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan sedikitnya 93 kasus baru pada hari ini Jumat (10/7) yakni berasal dari Kabupaten PALI sebanyak 11 orang, Banyuasin (sembilan), Muara Enim (dua), luar wilayah (tiga), serta OKI, OKU, Ogan Ilir (OI), Prabumulih, Lubuklinggau dan Muratara masing-masing satu orang.
"Penambahan paling banyak masih dari Palembang sebanyak 62 orang, jadi total kasus positif di Sumsel menjadi 2.568 orang," ujarnya.
Munculnya kembali kasus baru di Kabupaten Muratara cukup disayangkan karena wilayah tersebut sudah dinyatakan GTPP Pusat sebagai zona hijau atau tidak memiliki kasus.
Baca juga: Delapan orang karyawan PT Pusri Palembang positif COVID-19
Baca juga: Komisi II DPRD Sumsel akan cek lokasi pabrik PT Pusri terkait delapan karyawan positif COVID-19
Sementara temuan kasus di Prabumulih dan OKU yang saat ini masuk zona kuning atau risiko rendah juga mengindikasikan COVID-19 belum dapat dikendalikan sepenuhnya, atau masih mungkin muncul kasus-kasus baru lainnya.
Berdasarkan data harian GTPP Sumsel, penambahan 93 kasus itu sendiri tercatat yang paling tinggi kedua setelah rekor temuan 119 kasus baru pada 15 Mei 2020.
Selain itu kasus meninggal juga bertambah cukup tinggi pada hari ini, yakni enam orang masing-masing dari Palembang (dua), Banyuasin(dua), PALI (satu), dan luar wilayah (satu).
Baca juga: Lemkapi beri penghargaan kepada Kapolda Sumsel atas inovasi tangani COVID-19
Baca juga: Update 9 Juli: Kluster penularan COVID-19 di Sumsel menyasar semua sektor, hari ini kasus positif bertambah 56 orang
Akibatnya total kasus meninggal di Sumsel menjadi 120 orang atau mencapai 4,7 persen.
Sebaliknya, kasus sembuh hanya bertambah 11 orang, yakni dari Palembang (lima), Banyuasin (tiga), dan PALI (tiga), totalnya menjadi 1.241 orang atau kurang dari setengah total kasus positif (48,4 persen).
Bahkan dari dari 2.568 kasus positif tersebut, kasus yang dinyatakan selesai sebanyak 1.361 orang, sedangkan kasus aktif mencapai 1.207 orang, naik dibanding 9 Juli (1.131 kasus).
Ke 1.207 kasus itu mendapat penanganan di 14 wilayah, yakni Kota Palembang (944 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (76 kasus), Muara Enim (666 kasus), PALI (41 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Ogan Ilir (22 kasus), Lubuklinggau (empat kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) sembilan kasus, OKU Timur (empat kasus).
Pagaralam (lima kasus), Lahat (lima), serta Empat Lawang, Prabumulih, Muratara dan OKU masing-masing satu kasus, lalu khusus luar wilayah terdapat empat kasus.
"Kami tidak henti-hentinya mengingatkan agar selalu memakai masker, apalagi WHO telah menyatakan bahwa COVID-19 bisa menyebar lewat udara, mari tingkatkan kewaspadaan serta pola hidup sehat," kata Yusri.
Baca juga: Di Sumsel 1.230 kasus positif COVID-19 dinyatakan sembuh
Baca juga: Menristek: Kapasitas produksi alat tes COVID-19 lokal masih terbatas
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan sedikitnya 93 kasus baru pada hari ini Jumat (10/7) yakni berasal dari Kabupaten PALI sebanyak 11 orang, Banyuasin (sembilan), Muara Enim (dua), luar wilayah (tiga), serta OKI, OKU, Ogan Ilir (OI), Prabumulih, Lubuklinggau dan Muratara masing-masing satu orang.
"Penambahan paling banyak masih dari Palembang sebanyak 62 orang, jadi total kasus positif di Sumsel menjadi 2.568 orang," ujarnya.
Munculnya kembali kasus baru di Kabupaten Muratara cukup disayangkan karena wilayah tersebut sudah dinyatakan GTPP Pusat sebagai zona hijau atau tidak memiliki kasus.
Baca juga: Delapan orang karyawan PT Pusri Palembang positif COVID-19
Baca juga: Komisi II DPRD Sumsel akan cek lokasi pabrik PT Pusri terkait delapan karyawan positif COVID-19
Sementara temuan kasus di Prabumulih dan OKU yang saat ini masuk zona kuning atau risiko rendah juga mengindikasikan COVID-19 belum dapat dikendalikan sepenuhnya, atau masih mungkin muncul kasus-kasus baru lainnya.
Berdasarkan data harian GTPP Sumsel, penambahan 93 kasus itu sendiri tercatat yang paling tinggi kedua setelah rekor temuan 119 kasus baru pada 15 Mei 2020.
Selain itu kasus meninggal juga bertambah cukup tinggi pada hari ini, yakni enam orang masing-masing dari Palembang (dua), Banyuasin(dua), PALI (satu), dan luar wilayah (satu).
Baca juga: Lemkapi beri penghargaan kepada Kapolda Sumsel atas inovasi tangani COVID-19
Baca juga: Update 9 Juli: Kluster penularan COVID-19 di Sumsel menyasar semua sektor, hari ini kasus positif bertambah 56 orang
Akibatnya total kasus meninggal di Sumsel menjadi 120 orang atau mencapai 4,7 persen.
Sebaliknya, kasus sembuh hanya bertambah 11 orang, yakni dari Palembang (lima), Banyuasin (tiga), dan PALI (tiga), totalnya menjadi 1.241 orang atau kurang dari setengah total kasus positif (48,4 persen).
Bahkan dari dari 2.568 kasus positif tersebut, kasus yang dinyatakan selesai sebanyak 1.361 orang, sedangkan kasus aktif mencapai 1.207 orang, naik dibanding 9 Juli (1.131 kasus).
Ke 1.207 kasus itu mendapat penanganan di 14 wilayah, yakni Kota Palembang (944 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (76 kasus), Muara Enim (666 kasus), PALI (41 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Ogan Ilir (22 kasus), Lubuklinggau (empat kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) sembilan kasus, OKU Timur (empat kasus).
Pagaralam (lima kasus), Lahat (lima), serta Empat Lawang, Prabumulih, Muratara dan OKU masing-masing satu kasus, lalu khusus luar wilayah terdapat empat kasus.
"Kami tidak henti-hentinya mengingatkan agar selalu memakai masker, apalagi WHO telah menyatakan bahwa COVID-19 bisa menyebar lewat udara, mari tingkatkan kewaspadaan serta pola hidup sehat," kata Yusri.
Baca juga: Di Sumsel 1.230 kasus positif COVID-19 dinyatakan sembuh
Baca juga: Menristek: Kapasitas produksi alat tes COVID-19 lokal masih terbatas