Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 16 orang pada 23 Juni sehingga total menjadi 1.855 kasus dan masih menyisakan hampir 1.000 kasus yang aktif dalam penanganan di 12 kabupaten/kota.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 16 kasus pada hari ini Selasa (23/6) berasal dari Kota Palembang (14 orang), serta Muara Enim dan OKU Timur masing-masing satu orang.
"Penularan COVID-19 terjadi salah satunya karena lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, mungkin sudah menggunakan masker tetapi tidak mencuci tangan saat makan dan kurang memperhatikan apa-apa yang disentuh, ujarnya.
Menurut dia, langkah protokol pencegahan COVID-19 memang amat sederhana, yakni cukup menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Tetapi ketiganya harus dilakukan secara bersamaan dan berkala atau tidak dapat dipilih-pilih salah satunya, karena dengan memakai masker maka tiga pintu penularan lewat hidung dan mulut menjadi terlindungi.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sumsel capai 44,96 persen
Baca juga: Di Kota Prabumulih kembali ditemukan kasus baru COVID-19
Selain itu dengan menjaga jarak minimal satu meter maka paparan droplet yang keluar menjadi kecil kemungkinan berpindah ke lawan bicara, dan mencuci tangan memastikan tangan higienis dari berbagai bakteri serta virus terutama COVID-19.
Masyarakat juga perlu saling mengingatkan jika ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama di area-area publik, sebab COVID-19 terbilang cepat menular serta akan berbahaya jika yang ditularkan mempunyai penyakit bawaan.
Terutama penyakit hipertensi atau darah tinggi yang menjadi penyakit bawaan paling banyak terdapat pada PDP dan kasus meninggal di Sumsel.
"Tidak masalah berkegiatan apa saja, yang penting protokol kesehatanya dipatuhi, terlebih untuk kalangan anak-anak dan orang lanjut usia," jelasnya.
Baca juga: Update 22 Juni: Kasus baru COVID-19 kembali muncul di Prabumulih, total kasus di Sumsel 1.839 orang
Baca juga: Kabupaten OKU zona hijau, enam posko penanganan COVID-19 akan ditutup
Meski kasus positif bertambah, namun kasus sembuh hari ini bertambah dua kali lipat yakni 46 orang, berasal dari Palembang (37 orang), Musi Banyuasin, serta OKU Timur, Ogan Ilir dan Banyuasin masing-masing dua orang.
Maka total kasus sembuh di Sumsel per 23 Juni menjadi 825 orang (44,5 persen), kata dia, sedangkan kasus meninggal tetap 74 orang (4 persen).
"Total kasus dinyatakan selesai berjumlah 899 dan kasus aktif yang masih dalam penanganan berjumlah 956 kasus," kata Yusri menjelaskan.
Ke 956 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (767), disusul Kabupaten Banyuasin (63 kasus), OKI (38 kasus), Muara Enim (27 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Lubuklinggau (15 kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 16 kasus pada hari ini Selasa (23/6) berasal dari Kota Palembang (14 orang), serta Muara Enim dan OKU Timur masing-masing satu orang.
"Penularan COVID-19 terjadi salah satunya karena lengah dalam menjalankan protokol kesehatan, mungkin sudah menggunakan masker tetapi tidak mencuci tangan saat makan dan kurang memperhatikan apa-apa yang disentuh, ujarnya.
Menurut dia, langkah protokol pencegahan COVID-19 memang amat sederhana, yakni cukup menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Tetapi ketiganya harus dilakukan secara bersamaan dan berkala atau tidak dapat dipilih-pilih salah satunya, karena dengan memakai masker maka tiga pintu penularan lewat hidung dan mulut menjadi terlindungi.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sumsel capai 44,96 persen
Baca juga: Di Kota Prabumulih kembali ditemukan kasus baru COVID-19
Selain itu dengan menjaga jarak minimal satu meter maka paparan droplet yang keluar menjadi kecil kemungkinan berpindah ke lawan bicara, dan mencuci tangan memastikan tangan higienis dari berbagai bakteri serta virus terutama COVID-19.
Masyarakat juga perlu saling mengingatkan jika ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama di area-area publik, sebab COVID-19 terbilang cepat menular serta akan berbahaya jika yang ditularkan mempunyai penyakit bawaan.
Terutama penyakit hipertensi atau darah tinggi yang menjadi penyakit bawaan paling banyak terdapat pada PDP dan kasus meninggal di Sumsel.
"Tidak masalah berkegiatan apa saja, yang penting protokol kesehatanya dipatuhi, terlebih untuk kalangan anak-anak dan orang lanjut usia," jelasnya.
Baca juga: Update 22 Juni: Kasus baru COVID-19 kembali muncul di Prabumulih, total kasus di Sumsel 1.839 orang
Baca juga: Kabupaten OKU zona hijau, enam posko penanganan COVID-19 akan ditutup
Meski kasus positif bertambah, namun kasus sembuh hari ini bertambah dua kali lipat yakni 46 orang, berasal dari Palembang (37 orang), Musi Banyuasin, serta OKU Timur, Ogan Ilir dan Banyuasin masing-masing dua orang.
Maka total kasus sembuh di Sumsel per 23 Juni menjadi 825 orang (44,5 persen), kata dia, sedangkan kasus meninggal tetap 74 orang (4 persen).
"Total kasus dinyatakan selesai berjumlah 899 dan kasus aktif yang masih dalam penanganan berjumlah 956 kasus," kata Yusri menjelaskan.
Ke 956 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (767), disusul Kabupaten Banyuasin (63 kasus), OKI (38 kasus), Muara Enim (27 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Lubuklinggau (15 kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Ogan Ilir (lima kasus), OKU Timur (lima kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.