Palembang (ANTARA) - Kota Prabumulih kembali menjadi zona kuning karena muncul kasus baru positif COVID-19 dan masuk dalam penambahan 60 kasus di Sumatera Selatan pada 22 Juni 2020 sehingga total menjadi 1.839 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 60 kasus pada hari ini Senin (22/6) berasal dari Kota Palembang (51 orang), Kabupaten Banyuasin (empat), Muara Enim (tiga), PALI (satu) dan Prabumulih (satu).
"Kasus di Kota Palembang memang cukup tinggi namun masih fluktuatif, sedangkan untuk kasus di Sumsel secara umum mulai merangkak naik," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten OKU nihil kasus positif COVID-19, kembali ke zona hijau
Kenaikan itu juga dipicu munculnya kasus-kasus baru dari daerah yang sudah kembali berstatus zona hijau atau 0 kasus seperti Kota Prabumulih, tetapi seluruh kasus baru tersebut bukan berasal dari klaster baru melainkan dari hasil pelacakan kontak kasus sebelumnya.
Zona hijau pada peta gugus tugas Sumsel memang hanya sebagai indikator penanganan kasus, kata dia, tidak spesifik menyatakan bahwa wilayah tersebut sudah benar-benar bebas dari COVID-19 sehingga wajar jika bisa berubah-ubah dalam waktu singkat.
Baca juga: Enam penyakit bawaan dominasi kasus COVID-19 meninggal di Sumsel
Baca juga: Update 21 Juni: Kabupaten OKU dan Lahat zona hijau, positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 58 orang
"Untuk menyatakan sebuah wilayah sudah aman dari COVID-19 butuh kajian komperhensif dan parameternya diverifikasi oleh gugus pusat, kalau hijau di peta itu bukan indikator yang bersifat final," tambahnya.
Selain itu melihat kasus positif periode harian terus bertambah cukup signifikan, gugus tugas mulai mengkaji urgensi untuk melaksanakan uji usap (swab) massal, sejauh ini rekomendasi uji usap massal baru menyasar pasar tradisional.
Sementara meski kasus positif terus bertambah, namun kasus sembuh pada hari ini juga turut bertambah 25 orang, yakni dari Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir masing-masing tujuh orang, Musi Banyuasin (tiga orang), dan PALI (satu orang).
"Total kasus sembuh di Sumsel menjadi 779 orang ditambah total kasus meninggal 74 orang, maka ada 853 kasus dinyatakan selesai dan 986 kasus masih dalam penanganan," kata Yusri menjelaskan.
Ke 986 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (790), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), OKI (38 kasus), Muara Enim (26 kasus), Musi Banyuasin (20 kasus), Lubuklinggau (15 kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Baca juga: Herman Deru ingatkan masyarakat terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Sepasang suami istri di Bengkulu meninggal dunia akibat COVID-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 60 kasus pada hari ini Senin (22/6) berasal dari Kota Palembang (51 orang), Kabupaten Banyuasin (empat), Muara Enim (tiga), PALI (satu) dan Prabumulih (satu).
"Kasus di Kota Palembang memang cukup tinggi namun masih fluktuatif, sedangkan untuk kasus di Sumsel secara umum mulai merangkak naik," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten OKU nihil kasus positif COVID-19, kembali ke zona hijau
Kenaikan itu juga dipicu munculnya kasus-kasus baru dari daerah yang sudah kembali berstatus zona hijau atau 0 kasus seperti Kota Prabumulih, tetapi seluruh kasus baru tersebut bukan berasal dari klaster baru melainkan dari hasil pelacakan kontak kasus sebelumnya.
Zona hijau pada peta gugus tugas Sumsel memang hanya sebagai indikator penanganan kasus, kata dia, tidak spesifik menyatakan bahwa wilayah tersebut sudah benar-benar bebas dari COVID-19 sehingga wajar jika bisa berubah-ubah dalam waktu singkat.
Baca juga: Enam penyakit bawaan dominasi kasus COVID-19 meninggal di Sumsel
Baca juga: Update 21 Juni: Kabupaten OKU dan Lahat zona hijau, positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 58 orang
"Untuk menyatakan sebuah wilayah sudah aman dari COVID-19 butuh kajian komperhensif dan parameternya diverifikasi oleh gugus pusat, kalau hijau di peta itu bukan indikator yang bersifat final," tambahnya.
Selain itu melihat kasus positif periode harian terus bertambah cukup signifikan, gugus tugas mulai mengkaji urgensi untuk melaksanakan uji usap (swab) massal, sejauh ini rekomendasi uji usap massal baru menyasar pasar tradisional.
Sementara meski kasus positif terus bertambah, namun kasus sembuh pada hari ini juga turut bertambah 25 orang, yakni dari Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir masing-masing tujuh orang, Musi Banyuasin (tiga orang), dan PALI (satu orang).
"Total kasus sembuh di Sumsel menjadi 779 orang ditambah total kasus meninggal 74 orang, maka ada 853 kasus dinyatakan selesai dan 986 kasus masih dalam penanganan," kata Yusri menjelaskan.
Ke 986 kasus itu mendapat penanganan di Kota Palembang (790), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), OKI (38 kasus), Muara Enim (26 kasus), Musi Banyuasin (20 kasus), Lubuklinggau (15 kasus), Kabupaten PALI (15 kasus), Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), serta Prabumulih, Empat Lawang dan Musi Rawas masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Baca juga: Herman Deru ingatkan masyarakat terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Sepasang suami istri di Bengkulu meninggal dunia akibat COVID-19