Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan positif terinfeksi wabah COVID-19 sudah menembus sebanyak 900 kasus meski terdapat perbedaan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang, mengatakan penambahan kasus pada hari ini Rabu (27/5) berasal dari Kota Palembang (22 kasus), Kabupaten Banyuasin (11 kasus), Lubuklinggau (11 kasus), Kabupaten Ogan Komering Ilir (dua kasus) dan Muara Enim satu kasus.

"Gugus pusat mengumumkan penambahan di Sumsel ada 53 kasus, tapi sesuai data kami ternyata 47 kasus, jadi total hingga saat ini tercatat 915 di Sumsel," ujarnya.

Dari penambahan tersebut Kota Palembang melebihi temuan 500 kasus terhitung selama dua bulan, kasusnya terus bertambah karena sampel yang diuji juga meningkat berdasarkan meluasnya pelacakan kontak dengan PDP.

Jika melihat data yang ada, terdapat 3.000 lebih sampel orang selama dua bulan terakhir yang diperiksa Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang maupun laboratorium lain, hasilnya sampel positif COVID-19 tiga kali lebih banyak dibandingkan sampel yang negatif.

Baca juga: Seorang jurnalis harian lokal di Palembang positif terinfeksi COVID-19
Baca juga: Update 26 Mei: Kasus positif COVID-19 di Sumsel capai 868 orang, hari ini satu kasus pertama dari PALI

Ia meminta masyarakat tidak khawatir jika kasus konfirmasi positif terus bertambah, jika masyarakat disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan memperkuat imunitas tubuh maka COVID-19 dapat dicegah dan dilawan meski sudah masuk ke dalam tubuh.

Terutama penggunaan masker di luar rumah, meski sejauh ini belum ditemukan klaster area publik namun masyarakat tidak boleh lengah menjaga area-area masuknya COVID-19 saat beraktifitas yakni hidung, mata dan mulut.

"Ajaklah keluarga berdisiplin menerapkan jaga jarak dan pakai masker agar semuanya terlindungi, untuk orang tua jangan membawa anak-anak ke tempat ramai atau kerumunan karena itu sangat beresiko," kata Yusri menambahan.

Sementara total 915 kasus itu menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 520 kasus, disusul Kota Lubuklinggau (zona merah) 72 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 47 kasus, Kabupaten OKU (zona merah) 33 kasus, Kabupaten Banyuasin (zona merah) 66 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 30 kasus.

Kasus lainnya tersebar di 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (19), Musi Rawas (15), Muara Enim (15), Lahat (delapan), Musi Banyuasin (delapan), OKU Timur (delapan), serta OKU Selatan, Pagaralam, PALI dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.

Selain itu kasus sembuh tidak bertambah atau tetap 117 orang dan kasus meninggal yang terlaporkan juga tidak bertambah yakni tetap 28 orang.
Baca juga: Sumsel tertinggi di Sumatera kasus COVID-19, Gubernur Herman Deru klarifikasi daerahnya banyak uji "swab"
 

Pewarta : Aziz Munajar
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024