Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumsel Herman Deru mengklaim bahwa tingginya kasus COVID-19 di daerahnya hingga menjadi yang tertinggi di Sumatera per 27 Mei 2020 lantaran banyak dilakukan uji swab.

"Bisa saja saya sedikitkan sampel, tapi saya tidak mau seperti karena hasil uji laboratorium ini menjadi landasan kami untuk pencegahan COVID-19,” kata Herman Deru di Palembang, Rabu.

Deru menjelaskan, Sumatera Selatan setidaknya sudah menguji sebanyak 5.000 uji swab yang pemeriksaannya diserahkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Palembang.

Jumlah uji swab Sumatera Selatan itu menjadi yang tertinggi dibandingkan empat provinsi lainnya yakni Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung yang baru berjumlah total 3.000 uji swab.

“BBLK di Palembang menanggani lima provinsi sekaligus. Tapi saya perintahkan, Sumsel harus aktif dan agresif dalam melakukan uji swab,” kata dia.

Sejauh ini, per 26 Mei 2020, warga Sumatera Selatan positif terinfeksi COVID-19 mencapai 868 kasus dengan tambahan wilayah baru Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir sehingga sebarannya telah merata di 17 kabupaten/kota.

Baca juga: Update 27 Mei: Warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 terus bertambah, hingga hari ini tembus 900 kasus

Baca juga: Kota Palembang masuk daftar 25 kabupaten/kota menuju "normal baru"

Sementara, dua kota di Sumsel saat ini sedang menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yakni Kota Palembang dan Kota Prabumulih.

Deru menambahkan, saat ini Sumsel sedang bersiap menyongsong normal’ beru karena ingin kembali ke kehidupan normal seperti sebelum adanya virus Corona (COVID-19), tapi dengan gaya hidup baru.

"Rasanya semua sudah tidak sabar, terutama wali kota dan bupati (menerapkan normal baru, red). Kita semua ingin hidup normal tapi dengan gaya baru, karena hingga kini vaksin belum ditemukan," ujarnya.

Deru mengingatkan, meski bakal memasuki kehidupan normal yang baru tak berarti penyebaran virus Corona ini sudah melemah.

Warga diimbau tetap disiplin dalam menerapkan social dan physical distancing karena sejatinya benteng pertahanan melawan virus Corona berada pada masing-masing individu.

Baca juga: Herman Deru nilai warga Sumsel sudah tak sabar terapkan "new normal"
 

Pewarta : Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024