Jakarta (ANTARA) - Tim putri Bandung bjb Tandamata juara putaran kedua Proliga 2020 setelah pada laga penentuan seri ketiga putaran kedua di GOR UNY, Yogyakarta, Minggu sukses mengalahkan Jakarta Pertamina Energi (JPE) 3-1 (25-17, 26-24, 11-25, 25-11).
Tim besutan Risco Herlambang itu menyudahi empat laga di putaran kedua ini tanpa kekalahan. Dengan menjadi juara putaran kedua, Berlian Marshella dan kawan-kawan mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp15 juta.
Tim bjb menempati posisi pertama pada klasemen putaran kedua dengan total raihan 12 poin. Sedangkan JPE, persis berada satu tingkat di bawahnya dengan 9 poin yang dihasilkan dari tiga kali menang dan satu kali kalah.
"Seperti yang saya bilang di Bandung. Saya tidak mengejar juara putaran yang penting solid. Tapi senang ternyata bisa juara. Mudah-mudahan di final four nanti kami bisa lebih padu dalam bermain bola cepat. Saya ingin imbang dari bermain bola cepat dan bola tinggi," kata pelatih bjb, Risco Herlambang dalam keterangan resminya.
Rasa bangga ternyata juga dirasakan pemain JPE, Agustin Wulandhari. Meski timnya tidak menjadi juara putaran kedua, salah satu pemain senior itu mengungkapkan ia dan tim banyak memetik pelajaran dari kekalahan ini.
"Target kami sebenarnya bukan di sini memang. Jadi kekalahan di sini sih untuk kami sendiri dijadikan pelajaran saja. Kalau menang Alhamdulillah, kalau kalah ya sudah. Saya bersyukur kalahnya disini, jadi bisa tampil lebih baik lagi di babak final four nanti," kata Agustin.
"Kami sempat tertekan di set satu dan dua, saya juga akui kalau kami kurang bisa mengatasi hal tersebut. Tadi kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya menambahkan.
Pertandingan antara Bandung bjb melawan JPE memang ketat sejak awal set pertama. Tim asal Jawa Barat yang diperkuat pemain berpengalaman itu terus memberikan tekanan meski lawan tidak kalah sengitnya memberi perlawanan. Namun bjb lebih solid sehingga mengakhiri set pertama dengan 25-17.
Pada set kedua, bjb masih unggul hingga pertengahan waktu. JPE baru dapat menyamakan kedudukan saat menginjak poin ke-18. Di tengah set, terdapat kejadian menarik ketika JPE tidak menerima keputusan wasit yang memberi poin untuk bjb. Pemain asing JPE, Odina Aliyeva pun sempat protes keras kepada wasit. Tetapi sehabis itu, poin JPE sempat dapat mengungguli permainan. Kemudian di menit-menit terakhir berjalan seru karena susul-susulan poin dan reli panjang di set poin tidak dapat dihindari. Kembali, permainan ditutup oleh kemenangan tipis bjb dengan skor 26-24.
Setelahnya, JPE mencoba bangkit di set ketiga. Hingga technical time out (TTO) kedua JPE mampu mendominasi permainan dengan poin unggul jauh, yakni 6-16. Hal tersebut terus berlanjut hingga set tiga berakhir, JPE menang dengan skor sangat jauh, 11-25.
Usai tunduk di set ketiga, set keempat dapat kembali direngkuh oleh bjb. Aprilia Manganang dan kawan-kawan ini terus melaju hingga akhir pertandingan. Terulang, sempat terjadi protes oleh bjb kepada wasit di pertengahan sampai akhirnya permainan ditutup oleh bjb dengan skor 25-16.
Tim besutan Risco Herlambang itu menyudahi empat laga di putaran kedua ini tanpa kekalahan. Dengan menjadi juara putaran kedua, Berlian Marshella dan kawan-kawan mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp15 juta.
Tim bjb menempati posisi pertama pada klasemen putaran kedua dengan total raihan 12 poin. Sedangkan JPE, persis berada satu tingkat di bawahnya dengan 9 poin yang dihasilkan dari tiga kali menang dan satu kali kalah.
"Seperti yang saya bilang di Bandung. Saya tidak mengejar juara putaran yang penting solid. Tapi senang ternyata bisa juara. Mudah-mudahan di final four nanti kami bisa lebih padu dalam bermain bola cepat. Saya ingin imbang dari bermain bola cepat dan bola tinggi," kata pelatih bjb, Risco Herlambang dalam keterangan resminya.
Rasa bangga ternyata juga dirasakan pemain JPE, Agustin Wulandhari. Meski timnya tidak menjadi juara putaran kedua, salah satu pemain senior itu mengungkapkan ia dan tim banyak memetik pelajaran dari kekalahan ini.
"Target kami sebenarnya bukan di sini memang. Jadi kekalahan di sini sih untuk kami sendiri dijadikan pelajaran saja. Kalau menang Alhamdulillah, kalau kalah ya sudah. Saya bersyukur kalahnya disini, jadi bisa tampil lebih baik lagi di babak final four nanti," kata Agustin.
"Kami sempat tertekan di set satu dan dua, saya juga akui kalau kami kurang bisa mengatasi hal tersebut. Tadi kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya menambahkan.
Pertandingan antara Bandung bjb melawan JPE memang ketat sejak awal set pertama. Tim asal Jawa Barat yang diperkuat pemain berpengalaman itu terus memberikan tekanan meski lawan tidak kalah sengitnya memberi perlawanan. Namun bjb lebih solid sehingga mengakhiri set pertama dengan 25-17.
Pada set kedua, bjb masih unggul hingga pertengahan waktu. JPE baru dapat menyamakan kedudukan saat menginjak poin ke-18. Di tengah set, terdapat kejadian menarik ketika JPE tidak menerima keputusan wasit yang memberi poin untuk bjb. Pemain asing JPE, Odina Aliyeva pun sempat protes keras kepada wasit. Tetapi sehabis itu, poin JPE sempat dapat mengungguli permainan. Kemudian di menit-menit terakhir berjalan seru karena susul-susulan poin dan reli panjang di set poin tidak dapat dihindari. Kembali, permainan ditutup oleh kemenangan tipis bjb dengan skor 26-24.
Setelahnya, JPE mencoba bangkit di set ketiga. Hingga technical time out (TTO) kedua JPE mampu mendominasi permainan dengan poin unggul jauh, yakni 6-16. Hal tersebut terus berlanjut hingga set tiga berakhir, JPE menang dengan skor sangat jauh, 11-25.
Usai tunduk di set ketiga, set keempat dapat kembali direngkuh oleh bjb. Aprilia Manganang dan kawan-kawan ini terus melaju hingga akhir pertandingan. Terulang, sempat terjadi protes oleh bjb kepada wasit di pertengahan sampai akhirnya permainan ditutup oleh bjb dengan skor 25-16.