Palembang (ANTARA) - Bank BNI optimistis target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar 12.000 unit pada 2020 bakal tercapai karena tingginya permintaan.
Wakil Pemimpin Divisi Pemrosesan dan Penagihan Kredit Konsumer PT BNI (Persero) Tbk Arif Martianto di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan pada tahun lalu perusahaan mampu menuntaskan kuota KPR FLPP dari pemerintah sebanyak 9.800 unit pada Agustus karena tingginya minat konsumen.
“Tahun lalu, kami lampaui target sehingga sangat optimistis untuk capaian 2020,” kata dia.
Ia yang diwawancarai setelah acara Akad Griya BNI di Kantor BNI Palembang, mengatakan, oleh karena itu pihaknya optimistis memenuhi kuota pada 2020 yakni 12.000 unit.
“Artinya, kami nanti akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun,” kata Arif.
Ia menambahkan BNI merespons positif penugasan dari pemerintah terkait program "Satu Juta Rumah" ini mengingat tren kredit perumahan memang merujuk ke rumah subsidi.
Sejak dua tahun terakhir, kredit perumahan komersial mengalami kelesuan, sehingga sejumlah debitur BNI dari kalangan pengusaha properti beralih membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini.
“Bagi kami, adanya KPR subsidi ini juga menjadi kesempatan untuk tetap melayani debitur BNI yang selama ini menggunakan kredit konstruksi pembangunan rumah mewah di atas Rp500 juta. Selain itu, ini juga peluang untuk mempromosikan produk-produk BNI ke nasabah perumahan subsidi ,” kata dia.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah BNI Palembang Dodi Widjajanto menambahkan sejak 2018 BNI mulai fokus pada kredit rumah bersubsidi setelah sebelumnya hanya menyasar kredit rumah komersial.
Ia mengatakan penyaluran KPR FLPP ini trennya terus meningkat jika dilihat dari kuota yang diberikan pemerintah.
Pada 2018, BNI merealisasikan 145 unit rumah dari target 100 unit rumah dengan sebaran terbanyak di Sumatera Selatan yakni 140 unit.
Sedangkan pada 2019, BNI merealisasikan 1.097 unit dari target 500 unit dengan sebaran sebanyak 256 unit di Sumatera Selatan.
Sementara pada 2020, wilayah Sumatera bagian selatan yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung mendapatkan kuota 834 unit.
Khusus Sumatera Selatan mendapatkan kuota 431 unit atau bakal menyalurkan dana Rp48,750 miliar.
“Jika melihat kondisi terkini saat ini, kami sangat optimis bakal terserap semua, karena per Februari saja sudah ada 93 unit yang akad kredit khusus wilayah Sumatera Selatan,” kata dia.
Atas capaian positif di beberapa daerah tersebut, ia melanjutkan, BNI melakukan akad kredit serentak di seluruh Indonesia untuk nasabah KPR FLPP pada Rabu, setelah merealisasikan 2.046 unit dari target 12.000 unit.
Wakil Pemimpin Divisi Pemrosesan dan Penagihan Kredit Konsumer PT BNI (Persero) Tbk Arif Martianto di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan pada tahun lalu perusahaan mampu menuntaskan kuota KPR FLPP dari pemerintah sebanyak 9.800 unit pada Agustus karena tingginya minat konsumen.
“Tahun lalu, kami lampaui target sehingga sangat optimistis untuk capaian 2020,” kata dia.
Ia yang diwawancarai setelah acara Akad Griya BNI di Kantor BNI Palembang, mengatakan, oleh karena itu pihaknya optimistis memenuhi kuota pada 2020 yakni 12.000 unit.
“Artinya, kami nanti akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun,” kata Arif.
Ia menambahkan BNI merespons positif penugasan dari pemerintah terkait program "Satu Juta Rumah" ini mengingat tren kredit perumahan memang merujuk ke rumah subsidi.
Sejak dua tahun terakhir, kredit perumahan komersial mengalami kelesuan, sehingga sejumlah debitur BNI dari kalangan pengusaha properti beralih membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini.
“Bagi kami, adanya KPR subsidi ini juga menjadi kesempatan untuk tetap melayani debitur BNI yang selama ini menggunakan kredit konstruksi pembangunan rumah mewah di atas Rp500 juta. Selain itu, ini juga peluang untuk mempromosikan produk-produk BNI ke nasabah perumahan subsidi ,” kata dia.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah BNI Palembang Dodi Widjajanto menambahkan sejak 2018 BNI mulai fokus pada kredit rumah bersubsidi setelah sebelumnya hanya menyasar kredit rumah komersial.
Ia mengatakan penyaluran KPR FLPP ini trennya terus meningkat jika dilihat dari kuota yang diberikan pemerintah.
Pada 2018, BNI merealisasikan 145 unit rumah dari target 100 unit rumah dengan sebaran terbanyak di Sumatera Selatan yakni 140 unit.
Sedangkan pada 2019, BNI merealisasikan 1.097 unit dari target 500 unit dengan sebaran sebanyak 256 unit di Sumatera Selatan.
Sementara pada 2020, wilayah Sumatera bagian selatan yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung mendapatkan kuota 834 unit.
Khusus Sumatera Selatan mendapatkan kuota 431 unit atau bakal menyalurkan dana Rp48,750 miliar.
“Jika melihat kondisi terkini saat ini, kami sangat optimis bakal terserap semua, karena per Februari saja sudah ada 93 unit yang akad kredit khusus wilayah Sumatera Selatan,” kata dia.
Atas capaian positif di beberapa daerah tersebut, ia melanjutkan, BNI melakukan akad kredit serentak di seluruh Indonesia untuk nasabah KPR FLPP pada Rabu, setelah merealisasikan 2.046 unit dari target 12.000 unit.