Surabaya (ANTARA) - Permintaan tepung terigu secara nasional meningkat dari tahun ke tahun karena berkembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner di beberapa daerah, kata salah satu direktur pemasaran perusahaan tepung terigu nasional.
"Sepanjang tahun 2018, demand tepung terigu secara total marketnya berhasil naik empat persen dibanding tahun 2017. Hal itu didorong semakin menjamurnya bisnis kuliner seperti bakery dan UMKM yang otomatis membutuhkan tepung terigu sebagai bahan baku," kata Sales & Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia, Budianto Wijaya di Surabaya, Sabtu.
Budianto mengatakan dengan adanya peningkatan setiap tahun, dia optimistis PT Bungasari Flour Mills Indonesia bisa memproyeksikan meraih peningkatan penjualan 15 persen hingga akhir tahun 2019.
Ia juga telah melakukan beberapa strategi demi meningkatkan pangsa pasar. "Saat ini market share Bungasari di Tanah Air masih kecil sekitar 5 persen. Ke depannya, perusahaan menargetkan bisa meraih penguasaan pasar sampai 10 persen," katanya.
Untuk saat ini, kata dia, kapasitas produksi pabrik Bungasari yang terletak di Cilegon sekitar 1.500 ton per hari, dan ke depan, akan menggandakan kapasitas hingga 3 ribu ton dalam sehari.
"Untuk tahap awalnya, bulan depan ini kami akan tambah 500 ton per hari,” jelas Budianto.
Budianto juga berencana menambah distributor agar lebih dikenal oleh masyarakat, terutama di Jatim, sebab kontribusi Jatim terhadap sales Bungasari masih di bawah 10 persen.
"Penyumbang terbesar dipegang Jakarta. Porsinya lebih dari 50 persen. Dan kami akan terus menunjuk distributor-distributor baru agar pemasaran produk kami di Jatim bisa lebih merata,” tutur Budianto.
"Sepanjang tahun 2018, demand tepung terigu secara total marketnya berhasil naik empat persen dibanding tahun 2017. Hal itu didorong semakin menjamurnya bisnis kuliner seperti bakery dan UMKM yang otomatis membutuhkan tepung terigu sebagai bahan baku," kata Sales & Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia, Budianto Wijaya di Surabaya, Sabtu.
Budianto mengatakan dengan adanya peningkatan setiap tahun, dia optimistis PT Bungasari Flour Mills Indonesia bisa memproyeksikan meraih peningkatan penjualan 15 persen hingga akhir tahun 2019.
Ia juga telah melakukan beberapa strategi demi meningkatkan pangsa pasar. "Saat ini market share Bungasari di Tanah Air masih kecil sekitar 5 persen. Ke depannya, perusahaan menargetkan bisa meraih penguasaan pasar sampai 10 persen," katanya.
Untuk saat ini, kata dia, kapasitas produksi pabrik Bungasari yang terletak di Cilegon sekitar 1.500 ton per hari, dan ke depan, akan menggandakan kapasitas hingga 3 ribu ton dalam sehari.
"Untuk tahap awalnya, bulan depan ini kami akan tambah 500 ton per hari,” jelas Budianto.
Budianto juga berencana menambah distributor agar lebih dikenal oleh masyarakat, terutama di Jatim, sebab kontribusi Jatim terhadap sales Bungasari masih di bawah 10 persen.
"Penyumbang terbesar dipegang Jakarta. Porsinya lebih dari 50 persen. Dan kami akan terus menunjuk distributor-distributor baru agar pemasaran produk kami di Jatim bisa lebih merata,” tutur Budianto.