Waykanan (ANTARA) - Wakil Bupati Waykanan Edward Antony mengapresiasi koperasi produsen Kolang Mutiara Siger (KMS) menjadi yang pertama bagi petani kopi yang melakukan panen raya di Kabupaten Waykanan.
“Saya bersyukur ada satu kelompok koperasi berhasil melakukan panen raya ini, apalagi ini bisa mengangkat nama baik daerah,” kata Edward di Kasui, Waykanan, Lampung, Rabu.
Ia mengatakan, panen raya kelompok koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen kopi di Kabupaten Waykanan.
Dijelaskannya, kopi robusta yang ada sudah dimanfaatkan sejak pertama dirinya menjabat, dan sampai saat ini terus dilakukan bahkan secara berkala dilakukan ke tingkat provinsi dan nasional.
“Dengan cara seperti ini, kopi Waykanan bisa terus bersaing dengan daerah lain di Provinsi Lampung,” katanya
Ia menjelaskan, luas lahan kopi koperasi KSM yang dipanen mencapai 30 hektare dengan jumlah anggota 20 orang.
Panen raya kopi ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat meningkatkan perekonomian keluarga.
Kopi robusta di Waykanan bisa menjadi hal yang trendi, serta petanibdapat bersinergi dengan perbankan.
“Petani juga harus diajarkan untuk memetik kopi, jangan sembarangan. Petani diajarkan agar saat panen itu petik merah dan jangan asal-asalan,” katanya
Edward mengatakan, masyarakat juga harus dibina, agar kopi ini tidak menjadi hasil tahunan, tetapi menjadi hasil bulanan. Bahkan bila perlu satu tahun bisa panen 2-3 kali.
“Ini yang harus diajarkan, bagaimana bisa menghasilkan panen yang banyak dan memuaskan,” ungkapnya.
“Saya bersyukur ada satu kelompok koperasi berhasil melakukan panen raya ini, apalagi ini bisa mengangkat nama baik daerah,” kata Edward di Kasui, Waykanan, Lampung, Rabu.
Ia mengatakan, panen raya kelompok koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen kopi di Kabupaten Waykanan.
Dijelaskannya, kopi robusta yang ada sudah dimanfaatkan sejak pertama dirinya menjabat, dan sampai saat ini terus dilakukan bahkan secara berkala dilakukan ke tingkat provinsi dan nasional.
“Dengan cara seperti ini, kopi Waykanan bisa terus bersaing dengan daerah lain di Provinsi Lampung,” katanya
Ia menjelaskan, luas lahan kopi koperasi KSM yang dipanen mencapai 30 hektare dengan jumlah anggota 20 orang.
Panen raya kopi ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat meningkatkan perekonomian keluarga.
Kopi robusta di Waykanan bisa menjadi hal yang trendi, serta petanibdapat bersinergi dengan perbankan.
“Petani juga harus diajarkan untuk memetik kopi, jangan sembarangan. Petani diajarkan agar saat panen itu petik merah dan jangan asal-asalan,” katanya
Edward mengatakan, masyarakat juga harus dibina, agar kopi ini tidak menjadi hasil tahunan, tetapi menjadi hasil bulanan. Bahkan bila perlu satu tahun bisa panen 2-3 kali.
“Ini yang harus diajarkan, bagaimana bisa menghasilkan panen yang banyak dan memuaskan,” ungkapnya.