Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi jumlah wisatawan pada bulan suci Ramadhan 2019 akan mengalami penurunan signifikan karena masyarakat fokus menjalani puasa.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat puasa dipastikan ada penurunan jumlah wisatawan cukup drastis," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Hari Sukmono di Gunung Kidul, Senin.
Ia mengatakan pada hari-hari biasa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai dan non-pantai mencapai 7.000 orang per hari. Selama puasa, biasanya turun menjadi hanya 2.000 orang per hari.
Selama puasa ini, Dispar Gunung Kidul meniadakan kegiatan di objek wisata. Bahkan pada tabun ini, Dispar tidak menyiapkan pancuran untuk tradisi padusan.
"Penyebabnya sederhana, yakni kami ingin memberikan suasana nyaman dan khusuk bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah selama bulan suci," katanya.
Sementara itu, pantauan kemarin terjadi lonjakan pengunjung di beberapa objek wisata Pantai Selatan Gunungkidul. Peningkatan kunjungan terpantau sejak Sabtu (4/5). Selain untuk mengisi liburan mereka juga berencana melakukan padusan.
Beberapa pantai yang terjadi lonjakan yaitu Pantai Baron, Drini, Sadranan, dan Pantai Watu Kodok.
Koordinator Sar Satlinmas Wilayah II Marjono mengungkapkan untuk mencegah kecelakaan laut, seluruh personel berjumlah 57 orang diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Tim SAR disebar ke 18 titik pantai dari Pantai Pok Tunggal hingga Pantai Gesing.
“Pengawasan ekstra dilakukan menyusul ada korban laka laut meninggal beberapa waktu lalu,” kata Marjono.
Terpisah, Sekretaris Tim SAR Korwil II Gunung Kidul Surisdiyanto mengakui, selama Ramadan biasanya jumlah kunjungan menurun karena selama ini menjadi penjaga pantai, secara otomatis banyak atau sedikit jumlah pengunjung tidak menjadi ukuran bagi regu penyelamat untuk siaga menjaga keamanan.
"Kami mempersiapkan diri untuk pengamanan dan pelayanan pada libur lebaran nanti. Kami pastikan, jumlah pengunjungnya akan melonjak," katanya.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat puasa dipastikan ada penurunan jumlah wisatawan cukup drastis," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Hari Sukmono di Gunung Kidul, Senin.
Ia mengatakan pada hari-hari biasa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai dan non-pantai mencapai 7.000 orang per hari. Selama puasa, biasanya turun menjadi hanya 2.000 orang per hari.
Selama puasa ini, Dispar Gunung Kidul meniadakan kegiatan di objek wisata. Bahkan pada tabun ini, Dispar tidak menyiapkan pancuran untuk tradisi padusan.
"Penyebabnya sederhana, yakni kami ingin memberikan suasana nyaman dan khusuk bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah selama bulan suci," katanya.
Sementara itu, pantauan kemarin terjadi lonjakan pengunjung di beberapa objek wisata Pantai Selatan Gunungkidul. Peningkatan kunjungan terpantau sejak Sabtu (4/5). Selain untuk mengisi liburan mereka juga berencana melakukan padusan.
Beberapa pantai yang terjadi lonjakan yaitu Pantai Baron, Drini, Sadranan, dan Pantai Watu Kodok.
Koordinator Sar Satlinmas Wilayah II Marjono mengungkapkan untuk mencegah kecelakaan laut, seluruh personel berjumlah 57 orang diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Tim SAR disebar ke 18 titik pantai dari Pantai Pok Tunggal hingga Pantai Gesing.
“Pengawasan ekstra dilakukan menyusul ada korban laka laut meninggal beberapa waktu lalu,” kata Marjono.
Terpisah, Sekretaris Tim SAR Korwil II Gunung Kidul Surisdiyanto mengakui, selama Ramadan biasanya jumlah kunjungan menurun karena selama ini menjadi penjaga pantai, secara otomatis banyak atau sedikit jumlah pengunjung tidak menjadi ukuran bagi regu penyelamat untuk siaga menjaga keamanan.
"Kami mempersiapkan diri untuk pengamanan dan pelayanan pada libur lebaran nanti. Kami pastikan, jumlah pengunjungnya akan melonjak," katanya.