Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus siaga terhadap kebakaran hutan dan lahan, terutama memasuki musim kemarau tahun ini.

"Sumsel banyak terdapat hutan dan lahan gambut, bila musim kemarau rawan terbakar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Iriansyah di Palembang, Senin.

Oleh karena itu, kata dia, kewaspadaan atas bencana tersebut harus selalu ditingkatkan supaya Sumsel tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan seperti pada 2015.

Ia mengatakan pada 2015, Sumsel dan provinsi lainnya mengalami kebakaran hutan dan lahan yang cukup besar sehingga menimbulkan kabut asap.

Pada musim panas, lahan gambut rawan terbakar.  kabupaten dan kota yang memiliki lahan gambut harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Pihaknya akan terus mengawasi titik api/panas (hotspot), terutama di daerah rawan terbakar, untuk mencegah tidak terjadi kabut asap, seperti empat tahun sebelumnya..

Upaya yang dilakukan, kata dia, di antaranya sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di daerah-daerah yang rawan terbakar, termasuk wilayah gambut dan mengoptimalkan peranan BPBD kabupaten dan kota dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Ia mengimbau dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap ekosistem kelestarian hutan dan lahan.

"Masyarakat harus diajak untuk menjaga lingkungan lahan dan hutan di sekitarnya agar tetap lestari." katanya.

Mengenai daerah yang rawan terbakar di daerah itu, berdasarkan pengalaman sebelumnya, di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

"Sebab daerah itu hutannya masih luas ditambah lagi areal gambut," kata dia.
 

Pewarta : Ujang Idrus
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024