Palembang (ANTARA News Sumsel) – Menikmati segelas bandrek tentu menjadi pilihan sebagian orang dalam menghangatkan tubuh setelah beraktifitas.

Minuman tradisional satu ini dapat dinikmati di salah satu kedai yang menjual bandrek dan minuman tradisional lainnya di Palembang bernama Jajanan Mak Uci.

“Bandrek kami menggunakan ramuan khusus yang beda dari bandrek lainnya,” kata Owner dari kedainya sendiri Mak Uci di Palembang, Sabtu (5/1).

Ia mengatakan bandrek Jajanan Mak Uci terdiri dari ramuan khusus serta paduan jahe merah yang dibakar, berbagai rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, sereh dan gula aren.

Nikmat dan hangatnya bandrek Mak Uci semakin lengkap dengan tambahan toping kacang kedelai yang renyah. 

Selain menghangatkan tubuh, bandrek juga memiliki khasiat lainnya seperti meringankan masuk angin, meringankan batuk, mengatasi pegal linu dan rematik, mencegah perut kembung dan masih banyak lagi.

Berada di tepi jalan Kapten A Rivai Palembang, Jajanan Mak Uci menjadi tempat yang cocok untuk menghangatkan tubuh dengan menikmati bandrek bersama kerabat dan teman.

“Jajanan Mak Uci tercipta untuk menjadi tempat berkumpul dan bersantai dari yang muda hingga tua, dengan kedai menggunakan mobil pick up yang bisa dibawa kemana-mana,” jelasnya.

Salah seorang konsumen, Jimmy mengatakan sangat menyukai berkumpul dan menikmati bandrek hangat bersama teman di Jajanan Mak Uci.

"Bandreknya enak dan beda dari yang lain, tempatnya nyaman dan harganya juga terjangkau," ujarnya.

Dengan bandrek asli dengan ramuan khususnya, Jajanan Mak Uci memberikan harga yang sangat terjangkau yakni hanya Rp6 ribu.

Selain minuman khas Jawa Barat ini, Jajanan Mak Uci juga menyediakan berbagai minuman nikmat lainnya seperti skoteng, wedang jahe, bandrek telur ayam, bandrek telur bebek, kopi, kopi susu, dan teh dengan harga yang terjangkau.

Jajanan Mak Uci juga menyediakan berbagai makanan ringan yang lezat seperti aneka pempek Palembang, model ikan, tekwan, pisang kriuk, mie tek-tek, rujak mie, mie ayam, dan lainnya yang dimulai dari harga seribu rupiah saja.


Pewarta : Fernando Tri Tanjung
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024