Palembang (ANTARA News Sumsel) – PT PLN (Persero) Regional Sumatera menargetkan listrik masuk desa di Sumatera Selatan 100 persen rampung pada 2019.
“Target listrik masuk desa itu sesuai program Nawacita pemerintah yakni bisa terealisir 100 persen seluruh desa di Sumatera Selatan,” kata General Manager PT PLN Wilayah S2JB Daryono di Palembang, Selasa (25/9).
Ia mengatakan desa berlistrik di Sumsel saat ini berada di posisi 93 persen terpenuhi.
“Kalau penambahan pembangkit tetap ada, namun itu jangka panjang, ada beberapa pembangkit yang sedang dibangun dari PLN maupun swasta,” ujarnya.
Ia mengatakan pembangunan pembangkit tetap diperlukan karena dibutuhkan daya cadangan, jika ada gangguan dari pembangkit utama maka ada pembangkit lain yang bisa mendukung.
“Penambahan pembangunan pembangkit ini diperlukan untuk menjaga keandalan sistem perbangkitan, sehingga tidak ada istilah berlebihan atau mubazir,” tegas Daryono.
Ia menambahkan kebutuhan listrik masyarakat, industri dan bisnis selalu berkembang, oleh karena itu PLN terus mendukung kebutuhan tersebut bukan hanya di Palembang.
“Sistem kelistrikan PLN sudah interkoneksi, dari Aceh ke Lampung untuk Sumatera sehingga listrik telah terhubung dimanapun kita produksi bisa kita salurkan baik ke Lampung maupun ke arah Utara,” jelasnya.
Daryono mengatakan kendala untuk kelistrikan pendesaan saat ini terdapat pada akses jalan menuju desa, namun PLN selalu bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan ini.
“Target listrik masuk desa itu sesuai program Nawacita pemerintah yakni bisa terealisir 100 persen seluruh desa di Sumatera Selatan,” kata General Manager PT PLN Wilayah S2JB Daryono di Palembang, Selasa (25/9).
Ia mengatakan desa berlistrik di Sumsel saat ini berada di posisi 93 persen terpenuhi.
“Kalau penambahan pembangkit tetap ada, namun itu jangka panjang, ada beberapa pembangkit yang sedang dibangun dari PLN maupun swasta,” ujarnya.
Ia mengatakan pembangunan pembangkit tetap diperlukan karena dibutuhkan daya cadangan, jika ada gangguan dari pembangkit utama maka ada pembangkit lain yang bisa mendukung.
“Penambahan pembangunan pembangkit ini diperlukan untuk menjaga keandalan sistem perbangkitan, sehingga tidak ada istilah berlebihan atau mubazir,” tegas Daryono.
Ia menambahkan kebutuhan listrik masyarakat, industri dan bisnis selalu berkembang, oleh karena itu PLN terus mendukung kebutuhan tersebut bukan hanya di Palembang.
“Sistem kelistrikan PLN sudah interkoneksi, dari Aceh ke Lampung untuk Sumatera sehingga listrik telah terhubung dimanapun kita produksi bisa kita salurkan baik ke Lampung maupun ke arah Utara,” jelasnya.
Daryono mengatakan kendala untuk kelistrikan pendesaan saat ini terdapat pada akses jalan menuju desa, namun PLN selalu bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan ini.