Palembang (ANTARA News Sumsel) - Destinasi wisata rekomendasi akhir pekan di Kota Palembang yakni Taman Wisata Alam Punti Kayu menghadirkan landmark baru yakni 'Rumah Hobbit'.
"Rumah Hobbit kami buat untuk menarik perhatian pengunjung anak-anak, karena rumah hobbit sendiri adalah salah satu ikon terkenal ceritera imajinasi di dunia yang disenangi anak-anak," kata Humas pengelola TWA punti kayu Antony, Sabtu.
Menurutnya selain Rumah Hobbit, pihaknya membuat wahana dan landmark baru lain seperti Wahana Edukasi Lingkungan Taman Burung, air soft gun, serta Rumah Indian yang semakin menambah koleksi di lokasi tersebut.
Dia menjelaskan Punti Kayu telah memiliki 15 landmark seperti patung Liberty, Menara Eifel, Menara Pisa, Spynx, London Bigband, Opera Sydney, Temple of Heaven, Kincir Angin Belanda, dan pihaknya masih akan menambah koleksi baru yakni sepeda gantung serta sirkuit kontrol.
"Lintasan sepeda gantung rencananya di buat sepanjang 20 - 30 meter diantara pohon-pohon pinus dan khusus untuk anak-anak, jadi tidak akan terlalu tinggi dari tanah," ujarnya.
Saat ini kunjungan masyarakat ke Punti Kayu rata-rata 200 - 300 perhari kerja, sedangkan pada weekend bisa mencapai 600 - 800, meningkat sejak semakin banyak tambahan koleksi landmark di taman tersebut.
Sementara menghadapi musim kemarau pihaknya sudah menyiagakan petugas bekerjasama dengan BKSDA, mengingat ribuan pohon pinus di punti Kayu mengandung minyak dan pernah terbakar beberapa tahun lalu.
"Pohon pinus ini 80 persen mengandung minyak, jadi kalau terbakar rambatannya cepat sekali, untuk itu kami meminta petugas kebersihan agar membersihkan sampah terutama daun-daun dua kali sehari, karena walaupun sampahnya kecil, tetap saja berpotensi menimbulkan api, apalagi banyak pengunjung yang kerap membuang puntung rokok sembarangan," ujar Antony.
Ia menambahkan tarif masuk ke Punti Kayu belum mengalami perubahan, Rp10.000 perorang pada hari kerja, Rp12.500 perorang pada weekend, dan Rp 20.000 untuk pengguna mobil.
"Rumah Hobbit kami buat untuk menarik perhatian pengunjung anak-anak, karena rumah hobbit sendiri adalah salah satu ikon terkenal ceritera imajinasi di dunia yang disenangi anak-anak," kata Humas pengelola TWA punti kayu Antony, Sabtu.
Menurutnya selain Rumah Hobbit, pihaknya membuat wahana dan landmark baru lain seperti Wahana Edukasi Lingkungan Taman Burung, air soft gun, serta Rumah Indian yang semakin menambah koleksi di lokasi tersebut.
Dia menjelaskan Punti Kayu telah memiliki 15 landmark seperti patung Liberty, Menara Eifel, Menara Pisa, Spynx, London Bigband, Opera Sydney, Temple of Heaven, Kincir Angin Belanda, dan pihaknya masih akan menambah koleksi baru yakni sepeda gantung serta sirkuit kontrol.
"Lintasan sepeda gantung rencananya di buat sepanjang 20 - 30 meter diantara pohon-pohon pinus dan khusus untuk anak-anak, jadi tidak akan terlalu tinggi dari tanah," ujarnya.
Saat ini kunjungan masyarakat ke Punti Kayu rata-rata 200 - 300 perhari kerja, sedangkan pada weekend bisa mencapai 600 - 800, meningkat sejak semakin banyak tambahan koleksi landmark di taman tersebut.
Sementara menghadapi musim kemarau pihaknya sudah menyiagakan petugas bekerjasama dengan BKSDA, mengingat ribuan pohon pinus di punti Kayu mengandung minyak dan pernah terbakar beberapa tahun lalu.
"Pohon pinus ini 80 persen mengandung minyak, jadi kalau terbakar rambatannya cepat sekali, untuk itu kami meminta petugas kebersihan agar membersihkan sampah terutama daun-daun dua kali sehari, karena walaupun sampahnya kecil, tetap saja berpotensi menimbulkan api, apalagi banyak pengunjung yang kerap membuang puntung rokok sembarangan," ujar Antony.
Ia menambahkan tarif masuk ke Punti Kayu belum mengalami perubahan, Rp10.000 perorang pada hari kerja, Rp12.500 perorang pada weekend, dan Rp 20.000 untuk pengguna mobil.