Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ahli Psikologi Inge Hutagalung mengatakan pornografi memiliki dampak negatif serius karena dapat merusak lima bagian otak manusia terutama "prefrontal cortex" yang terletak pada bagian otak dekat tulang dahi dan otak logika.
"Akibatnya bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan mengalami cacat karena melakukan stimulasi berlebihan tanpa saringan lantaran otak hanya mencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi," kata Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana Inge Hutagalung di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan rusaknya otak akibat pornografi itu akan mengakibatkan seseorang mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah.
Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta berkurangnya kemampuan seseorang mengambil keputusan.
Pornografi, kata dia, berimbas pula pada semakin mendekatnya remaja pada kehidupan permisif atau serba boleh dalam urusan seks. Peristiwa dalam tayangan dan bacaan akan memotivasi serta merangsang seseorang terutama kaum remaja di Indonesia untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihat maupun dibaca.
Hal itu, lanjut dia, dilakukan pengonsumsi pornografi tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma dalam lingkungan masyakarat.
Lebih lanjut, dia mengatakan meningkatnya jumlah remaja yang berperilaku seksual aktif juga akan meningkatkan kasus kehamilan tidak dikehendaki (KTD) dan tindakan aborsi yang kerap dianggap sebagai sebuah solusi permasalahan KTD.
Inge mengatakan tindakan aborsi sangat berisiko tinggi terhadap kesehatan reproduksi. Komplikasi yang dialami dari aborsi dapat menyebabkan pendarahan hebat, infeksi dan keracunan dari bahan yang digunakan untuk pengguguran kandungan, kanker serviks, kerusakan pada alat kemaluan serta kerusakan permanen pada organ reproduksi yang lebih jauh dapat mengakibatkan infertilitas atau bahkan kematian.
Dalam upaya mencegah efek negatif pornografi, Inge mengatakan Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana ikut serta dalam membendung dampak buruk konten tersebut.
Dia mengatakan Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana pada awal Februari 2018 telah mengadakan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan pornografi bagi remaja di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Pada kegitan sosialisasi selain diberikan ceramah terkait pencegahan dan penanggulangan kecanduan pornografi juga dilakukan pendataan kecanduan pornografi.
"Melalui sosialisasi diharapkan peserta akan lebih menyadari bahaya pornografi, memahami tingkat adiksi pada diri pribadi terkait pornografi dan cara pencegahan dini terhadap kecanduan termaksud," kata dia.
(T.A061/D. Purnamawati)
"Akibatnya bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika akan mengalami cacat karena melakukan stimulasi berlebihan tanpa saringan lantaran otak hanya mencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi," kata Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana Inge Hutagalung di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan rusaknya otak akibat pornografi itu akan mengakibatkan seseorang mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah.
Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta berkurangnya kemampuan seseorang mengambil keputusan.
Pornografi, kata dia, berimbas pula pada semakin mendekatnya remaja pada kehidupan permisif atau serba boleh dalam urusan seks. Peristiwa dalam tayangan dan bacaan akan memotivasi serta merangsang seseorang terutama kaum remaja di Indonesia untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihat maupun dibaca.
Hal itu, lanjut dia, dilakukan pengonsumsi pornografi tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma dalam lingkungan masyakarat.
Lebih lanjut, dia mengatakan meningkatnya jumlah remaja yang berperilaku seksual aktif juga akan meningkatkan kasus kehamilan tidak dikehendaki (KTD) dan tindakan aborsi yang kerap dianggap sebagai sebuah solusi permasalahan KTD.
Inge mengatakan tindakan aborsi sangat berisiko tinggi terhadap kesehatan reproduksi. Komplikasi yang dialami dari aborsi dapat menyebabkan pendarahan hebat, infeksi dan keracunan dari bahan yang digunakan untuk pengguguran kandungan, kanker serviks, kerusakan pada alat kemaluan serta kerusakan permanen pada organ reproduksi yang lebih jauh dapat mengakibatkan infertilitas atau bahkan kematian.
Dalam upaya mencegah efek negatif pornografi, Inge mengatakan Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana ikut serta dalam membendung dampak buruk konten tersebut.
Dia mengatakan Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana pada awal Februari 2018 telah mengadakan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan pornografi bagi remaja di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Pada kegitan sosialisasi selain diberikan ceramah terkait pencegahan dan penanggulangan kecanduan pornografi juga dilakukan pendataan kecanduan pornografi.
"Melalui sosialisasi diharapkan peserta akan lebih menyadari bahaya pornografi, memahami tingkat adiksi pada diri pribadi terkait pornografi dan cara pencegahan dini terhadap kecanduan termaksud," kata dia.
(T.A061/D. Purnamawati)