Bengkulu (ANTARA Sumsel) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung untuk sementara melarang warga memamerkan bunga langka Rafflesia sp untuk menarik wisatawan karena terjadinya perusakan terhadap bunga langka tersebut.
"Untuk sementara wisata bunga rafflesia mekar ditutup sampai kasus perusakan tidak terulang lagi dan masyarakat pengelola punya keterbebanan menjaga habitat bunga ini," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung Abu Bakar di Bengkulu, Senin.
Menurut Abu, larangan membuka kawasan hutan lindung dan cagar alam untuk memamerkan bunga rafflesia sudah ditegaskan dalam pertemuan dengan kelompok masyarakat pengelola di Desa Taba Teret Kabupaten Bengkulu Tengah akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan yang dihadiri puluhan warga masyarakat yang kerap memamerkan Rafflesia arnoldii di kawasan hutan lindung Bukit Daun dan cagar alam Taba Penanjung, Abu meminta komitmen masyarakat untuk turut menjaga bunga yang menjadi identitas Bengkulu itu.
"Jangan hanya saat mekar diperhatikan untuk mendapat sejumlah uang, tapi kami berharap masyarakat ikut menjaga tempat hidup bunga ini," ujarnya.
Sebelumnya, ditemukan sejumlah tumbuhan inang Rafflesia arnoldii dalam keadaan rusak dengan cara dipotong-potong dengan sengaja oleh orang tak bertanggung jawab.
Abu mengatakan perusakan itu sudah tergolong tindakan pidana sebab bunga Rafflesia arnoldii merupakan flora dilindungi berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Menurut Abu, perusakan bunga tersebut dipicu kecemburuan sosial antar-pengelola bunga Rafflesia arnoldii yang ada di Desa Taba Teret. Karena itu, ia menantang komitmen para pihak untuk bersama-sama menjaga bunga yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu tersebut.
"Kami akan tutup sementara sampai ada komitmen dari masyarakat sekitar yang selama ini memamerkan bunga untuk bersama-sama menjaga bunga ini," katanya lagi.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah Ibnu Hajar mengatakan siap menjalin kerja sama dengan seluruh warga pengelola untuk melestarikan habitat Rafflesia arnoldii.
"Kami siap merangkul semua pihak untuk bersama-sama menjaga tempat tumbuh Rafflesia arnoldii dan mengembangkan wisata alam sekitar habitat bunga," katanya.
Rafflesia arnoldii merupakan satu dari empat jenis genus rafflesia yang teridentifikasi di hutan Bengkulu. Selain Rafflesia arnoldii, terdapat pula jenis Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti.
"Untuk sementara wisata bunga rafflesia mekar ditutup sampai kasus perusakan tidak terulang lagi dan masyarakat pengelola punya keterbebanan menjaga habitat bunga ini," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung Abu Bakar di Bengkulu, Senin.
Menurut Abu, larangan membuka kawasan hutan lindung dan cagar alam untuk memamerkan bunga rafflesia sudah ditegaskan dalam pertemuan dengan kelompok masyarakat pengelola di Desa Taba Teret Kabupaten Bengkulu Tengah akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan yang dihadiri puluhan warga masyarakat yang kerap memamerkan Rafflesia arnoldii di kawasan hutan lindung Bukit Daun dan cagar alam Taba Penanjung, Abu meminta komitmen masyarakat untuk turut menjaga bunga yang menjadi identitas Bengkulu itu.
"Jangan hanya saat mekar diperhatikan untuk mendapat sejumlah uang, tapi kami berharap masyarakat ikut menjaga tempat hidup bunga ini," ujarnya.
Sebelumnya, ditemukan sejumlah tumbuhan inang Rafflesia arnoldii dalam keadaan rusak dengan cara dipotong-potong dengan sengaja oleh orang tak bertanggung jawab.
Abu mengatakan perusakan itu sudah tergolong tindakan pidana sebab bunga Rafflesia arnoldii merupakan flora dilindungi berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Menurut Abu, perusakan bunga tersebut dipicu kecemburuan sosial antar-pengelola bunga Rafflesia arnoldii yang ada di Desa Taba Teret. Karena itu, ia menantang komitmen para pihak untuk bersama-sama menjaga bunga yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu tersebut.
"Kami akan tutup sementara sampai ada komitmen dari masyarakat sekitar yang selama ini memamerkan bunga untuk bersama-sama menjaga bunga ini," katanya lagi.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah Ibnu Hajar mengatakan siap menjalin kerja sama dengan seluruh warga pengelola untuk melestarikan habitat Rafflesia arnoldii.
"Kami siap merangkul semua pihak untuk bersama-sama menjaga tempat tumbuh Rafflesia arnoldii dan mengembangkan wisata alam sekitar habitat bunga," katanya.
Rafflesia arnoldii merupakan satu dari empat jenis genus rafflesia yang teridentifikasi di hutan Bengkulu. Selain Rafflesia arnoldii, terdapat pula jenis Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti.