Baturaja (Antarasumsel.com) - Sebanyak 125 peserta mengikuti seleksi tertulis penyuluh agama non PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yang berlangsung di gedung MAN Baturaja, Minggu.
"Mereka bersaing memperebutkan jatah 80 kursi sebagai agen-agen penyuluh keagamaan untuk ditempatkan di 13 kecamatan dalam wilayah Ogan Komering Ulu (OKU)," kata Kepala Kantor Kemenag OKU, Ishak Puteh, Minggu.
Dia menjelaskannya, tes tertulis ini sendiri berlangsung serentak di seluruh Indonesia, lantaran perekrutan langsung dari Kementerian Agama RI.
Para peserta yang ikut tes tertulis ini berasal dari berbagai kalangan, bahkan sudah berpengalaman sebagai P3N ataupun penceramah di kampung kampung, sebagian lagi hanya mencoba keberuntungan.
Ishak Puteh dalam arahannya saat membuka pelaksanaan tes mengingatkan pentingnya peran penyuluh agama ini.
Penyuluh ini, kata dia, merupakan orang-orang yang bisa memberikan pencerahan khususnya di bidang agama kepada masyarakat OKU dan setiap kecamatan harus ada petugas tersebut.
"Jangan anggap penyuluh tidak penting, karena itulah yang bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat guna memberikan pencerahan agama terutama menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.
Ia mengatakan, ada 125 peserta yang daftar dan dari jumlah itu hanya ada beberapa kecamatan saja kurang pelamarnya sehingga nantinya akan diisi oleh peserta dari wilayah kecamatan lain.
Menurut Ishak Puteh, proses penerimaan penyuluh agama non-CPNS di Kemenag tersebut dimulai dengan seleksi administrasi, dilanjutkan pada 22-23 November akan dilaksanakan tes wawancara di Kantor Kemenag OKU.
Sementara itu, Rosyidah selaku utusan Kanwil Kemenag Sumsel mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan berita acara mengenai tes tertulis tersebut.
"Dari 125 peserta, tujuh di antaranya tidak hadir. Kita tidak tahu alasannya. Di antaranya juga tadi ada satu peserta yang datang terlambat. Dan yang bersangkutan tak bisa lagi ikut karena berita acaranya sudah kita kirim," katanya.
"Mereka bersaing memperebutkan jatah 80 kursi sebagai agen-agen penyuluh keagamaan untuk ditempatkan di 13 kecamatan dalam wilayah Ogan Komering Ulu (OKU)," kata Kepala Kantor Kemenag OKU, Ishak Puteh, Minggu.
Dia menjelaskannya, tes tertulis ini sendiri berlangsung serentak di seluruh Indonesia, lantaran perekrutan langsung dari Kementerian Agama RI.
Para peserta yang ikut tes tertulis ini berasal dari berbagai kalangan, bahkan sudah berpengalaman sebagai P3N ataupun penceramah di kampung kampung, sebagian lagi hanya mencoba keberuntungan.
Ishak Puteh dalam arahannya saat membuka pelaksanaan tes mengingatkan pentingnya peran penyuluh agama ini.
Penyuluh ini, kata dia, merupakan orang-orang yang bisa memberikan pencerahan khususnya di bidang agama kepada masyarakat OKU dan setiap kecamatan harus ada petugas tersebut.
"Jangan anggap penyuluh tidak penting, karena itulah yang bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat guna memberikan pencerahan agama terutama menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.
Ia mengatakan, ada 125 peserta yang daftar dan dari jumlah itu hanya ada beberapa kecamatan saja kurang pelamarnya sehingga nantinya akan diisi oleh peserta dari wilayah kecamatan lain.
Menurut Ishak Puteh, proses penerimaan penyuluh agama non-CPNS di Kemenag tersebut dimulai dengan seleksi administrasi, dilanjutkan pada 22-23 November akan dilaksanakan tes wawancara di Kantor Kemenag OKU.
Sementara itu, Rosyidah selaku utusan Kanwil Kemenag Sumsel mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan berita acara mengenai tes tertulis tersebut.
"Dari 125 peserta, tujuh di antaranya tidak hadir. Kita tidak tahu alasannya. Di antaranya juga tadi ada satu peserta yang datang terlambat. Dan yang bersangkutan tak bisa lagi ikut karena berita acaranya sudah kita kirim," katanya.