Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 101 orang karyawan PT Buana Eltra di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Kamis mengalami keracunan usai menyantap nasi dari perusahaan itu, dan terpaksa harus dirawat di Puskesmas Kecamatan Pengadonan. 

Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Leo Andi Gunawan di dampingi Kapolsek Pengandonan, AKP Andi Junianto dan Kanitres Bripka Maididi Gasiva saat dikonfirmasi di Baturaja, Kamis malam membenarkan adanya keracunan makanan terhadap 101 orang karyawan PT Buana Eltra (PT BE).

"Kita mendapat laporan dari warga Pengandonan yang menyebutkan seratus lebih karyawan PT BE mengalami mual-mual pusing disertai muntah sehingga harus dirawat di Puskesmas pengandonan," kata Kapolres.

Setelah itu, kata kapolres, pihaknya langsung mendatangi lokasi PT BE dan memang benar  didapat keterangan kalau sebelum mengalami keracunan, para karyawan tersebut menyantap nasi yang dibagikan oleh pihak perusahaan.     
"Informasi yang didapat, karyawan mengalami keracunan adalah yang bertugas pada Rabu malam (27/7) dan Kamis pagi. Mereka mengalami keracunan usai makan nasi jatah milik mereka," katanya.

Pihak kepolisian pun kemudian langsung mendatangi dapur tempat makanan tersebut dimasak. 

"Saat kita akan memeriksa dapur untuk mengambil sample makanan ternyata dapur PT BE berada di Kecamatan Semidang Aji, kita pun kemudian melakukan koordinasi dengan Polsek Semidang Aji," kata Kapolres AKBP Leo.

Sementara, dari dapur milik PT BE tersebut, pihaknya mengamankan beberapa sample makanan beserta bumbu-bumbu dapur di sana termasuk ikan tongkol yang belum dimasak kemudian dikirim ke laboratoriun untuk diperiksa lebih lanjut. 

Kuat dugaan, kata dia, para karyawan ini mengalami keracunan setelah memakan ikan tongkol yang disediakan itulah penyebab keracunan tersebut, karena ada salah seorang karyawan membawa nasi jatah ke rumah.     "Kemudian isterinya hanya memakan ikan tongkol dan ternyata juga mengalami keracunan, namun untuk hasil pastinya kita masih menunggu dari laboratorium," katanya.

Sementara keterangan warga di lapangan,  dugaan keracunan makanan diketahui Rabu (27/7) dan Kamis pagi, dimana peristiwa menghebohkan warga di Kecamatan Pengandonan ini berawal dari salah seorang pasien datang ke Puskesmas setempat dengan keluhan mual pusing, muntah-muntah dan buang air. 

"Kami sendiri baru tahu, saat satu pasien rupanya karyawan PT BE  yang berobat dan menyampaikan, katanya banyak karyawan lainnya yang keracunan serupa," kata Kepala Puskesmas Pengandonan, Kalsun Abadi, saat diwawancarai wartawan. 

Selanjutnya, saat mengetahui banyak karyawan dari  PT Buana Eltra yang diduga keracunan pihak Puskesmas langsung melakukan persiapan tempat dan petugas medis untuk menolong para korban.

Hingga Kamis (28/7) malam ini tercatat 43 karyawan PT Buana Eltra yang dirawat di Puskesamas dan 58 rawat jalan. 

Sejumlah karyawan korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Pengandonan antara lain, Erdi (38), Armandani (29), Hariadi (34), Apri (32), Depici (22), Sahril (36), Efriansa (34), Candra (26), Satlat (31), Heri H (30), Heri F (35), Samsuri (41), Apri walidi (33), M Imroni (28), Lepri (25), Junaidi (50), Asep (28), Depi (28), Yepriansya (25), dan Feri Irwansa (26).

Berikutnya, Ferli (30), Rahwanili (45), Lismar (46), Sipto (37), Tini (42), Armidi (36), Samri (26), Arizon (38), Kumarli (31), Surono (44), Sapri (29), Efran (30), Nufin (50), Jefri (28), Erwin (39), serta Sarmidun (51).

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024