Palembang (ANTARA Sumsel) - Jika ditanya makanan khas Palembang, pastilah hal pertama yang diingat adalah "Pempek kapal selam" yang sangat digemari masyarakat khususnya warga Sumatera Selatan.

Pempek kapal selam ini bahan bakunya ikan dan tepung sagu berisikan telur ayam merupakan jenis pempek paling populer di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan, kata Ika Sekartika, pengusaha pembuat pempek di Palembang, Senin.

Namun demikian, kata Ika, belum banyak masyarakat mengetahuinya kenapa pempek tersebut dinamakan pempek kapal selam yang sudah hampir empat puluh dekade menjadi tradisi tak terpisahkan.

Ia mengatakan, bagi warga Kota Palembang seiring perkembangannya, pempek pun memiliki keragaman bentuk serta jenis nama yang cukup unik dan populer di tengah masyarakat luas antara lain kapal selam, lenjer, adaan, kerupuk, kuilt, panggang, lenggang dan lainnya.

Salah satunya pempek "telok besak" atau lebih populer pempek kapal selam, yakni olahan terbuat dari bahan baku ikan dan tepung sagu berisikan sebutir telur ini dikenal masyarakat setempat, karena bentuk maupun cara memasaknya sangat menyerupai kapal selam pada umumnya.

Menurut Ika, hal tersebut nampak jelas ketika pempek menyelam saat direbus sekitar 15 menit dan akan timbul dengan sendirinya ke atas menandakan bahwa pempek tersebut sudah matang.

Persepsi inilah yang melekat di masyarakat hingga sekarang bahwa pempek telur berukuran besar seperti ini disebut kapal selam, katanya.

Ia menjelaskan, cara membuatnya setelah dibentuk sedemikian rupa baru dimasukan telur, selanjutnya dimasukan ke air mendidih dan rebus lebih kurang 15 menit atau kalau sudah mengapung tandanya pempek tersebut sudah matang.

Sementara, pada waktu pempek ini dimasak di air yang mendidih ketika dimasukan pempek akan turun ke bawah "nyelem" dan tanda sudah masak akan timbul sendiri, sehingga tidak diragukan lagi kalau sudah ke atas pasti masak, kata RM Ali Hanafiah, salah seorang budayawan Palembang menambahkan.

Menurut dia, untuk penyajiannya, pempek kapal selam digoreng garing hingga warnanya kecoklatan, setelah masak barulah dipotong menjadi beberapa bagian ditambahkan irisan mentimun, udang ebi yang ditumbuk sudah halus dan cuka pedas dijamin sensasi pedasnya akan membuat ketagihan untuk mencicipinya.

Mengenai harga jual, menurut Ika Sekartika, untuk satu pempek kapal selam dipatok antara Rp8.000 hingga Rp15 ribu tergantung kualitas bahan baku ikannya, seperti bahan baku ikan gabus biasanya harga jual pempeknya lebih tinggi.


Pewarta : Evan Ervani
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024