Palembang, (ANTARA Sumsel) - Mantan juara dunia pencak silat tahun 2002
Abas Akbar terpilih menjadi pelatih Tim Nasional untuk persiapan
mengikuti Asian Games ke-18 tahun 2018.
Abas di Palembang, Senin, mengatakan, dirinya bersedia ambil bagian dalam tim karena tertantang untuk mengembalikan kejayaan pencak silat Tanah Air di kancah Asia.
"Target tidak tanggung-tanggung yakni sebanyak lima emas. Ini cukup berat, tapi bukan hal yang tidak mungkin asalkan dilakukan persiapan yang matang. Sebagai mantan atlet, saya akan mencurahkan semua kemampuan dan pengalaman untuk mencetak juara," kata pelatih asal Sumatera Selatan ini.
Dalam menjalani Pemusatan Latihan Nasional jangka panjang tersebut yang akan dimulai pada awal Desember mendatang, Abas mengatakan telah mendapatkan dukungan dari keluarga.
Demikian pula dari perusahaan tempatnya bekerja yakni Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel.
"Pelatnas ini cukup panjang yakni berkisar tiga tahun, jadi harus ada komitmen yang tegas dari saya, keluarga, dan tempat bekerja. Sejauh ini, semuanya mendukung dan mengharapkan saya bisa mengangkat prestasi pencak silat," ujar pria kelahiran Jakarta, 6 November 1973 ini.
Menurutnya, dalam Pelatnas tersebut akan dilakukan uji coba ke sejumlah negara Eropa, seperti ke Jerman, Belanda, dan Spanyol.
Tujuan uji coba ini bukan semata-mata mencari lawan tanding tapi juga mempromosikan olahraga pencak silat di dunia internasional.
"Sebenarnya, kekuatan pencak silat ada di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand. Tapi, Indonesia sebagai negara asal pencak silat harus berpikir ke depan yakni bagaimana olahraga ini bisa mendunia," ujar dia.
Abas Akbar merupakan legenda hidup pencak silat Indonesia dengan segudang prestasi, di antaranya, lima medali emas SEA Games mulai di dari SEA Games Singapura tahun 1993 dan terakhir pada SEA Games Malaysia tahun 2001, medali perak Kejuaraan Dunia tahun 1992, dan medali emas Kejuaraan Dunia tahun 2002.
Pasca pensiun, ia mendedikasikan diri untuk mengembangkan olahraga pencak silat di Sumatera Selatan, terutama di Kabupaten Musi Banyuasin dan Palembang.
Abas di Palembang, Senin, mengatakan, dirinya bersedia ambil bagian dalam tim karena tertantang untuk mengembalikan kejayaan pencak silat Tanah Air di kancah Asia.
"Target tidak tanggung-tanggung yakni sebanyak lima emas. Ini cukup berat, tapi bukan hal yang tidak mungkin asalkan dilakukan persiapan yang matang. Sebagai mantan atlet, saya akan mencurahkan semua kemampuan dan pengalaman untuk mencetak juara," kata pelatih asal Sumatera Selatan ini.
Dalam menjalani Pemusatan Latihan Nasional jangka panjang tersebut yang akan dimulai pada awal Desember mendatang, Abas mengatakan telah mendapatkan dukungan dari keluarga.
Demikian pula dari perusahaan tempatnya bekerja yakni Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel.
"Pelatnas ini cukup panjang yakni berkisar tiga tahun, jadi harus ada komitmen yang tegas dari saya, keluarga, dan tempat bekerja. Sejauh ini, semuanya mendukung dan mengharapkan saya bisa mengangkat prestasi pencak silat," ujar pria kelahiran Jakarta, 6 November 1973 ini.
Menurutnya, dalam Pelatnas tersebut akan dilakukan uji coba ke sejumlah negara Eropa, seperti ke Jerman, Belanda, dan Spanyol.
Tujuan uji coba ini bukan semata-mata mencari lawan tanding tapi juga mempromosikan olahraga pencak silat di dunia internasional.
"Sebenarnya, kekuatan pencak silat ada di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand. Tapi, Indonesia sebagai negara asal pencak silat harus berpikir ke depan yakni bagaimana olahraga ini bisa mendunia," ujar dia.
Abas Akbar merupakan legenda hidup pencak silat Indonesia dengan segudang prestasi, di antaranya, lima medali emas SEA Games mulai di dari SEA Games Singapura tahun 1993 dan terakhir pada SEA Games Malaysia tahun 2001, medali perak Kejuaraan Dunia tahun 1992, dan medali emas Kejuaraan Dunia tahun 2002.
Pasca pensiun, ia mendedikasikan diri untuk mengembangkan olahraga pencak silat di Sumatera Selatan, terutama di Kabupaten Musi Banyuasin dan Palembang.