Palembang, (ANTARA Sumsel) - Ketua DPRD Sumatera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas mengatakan pengurangan dana bagi hasil minyak bumi dan gas menjadi pukulan berat bagi APBD provinsi itu pada 2015.

Giri Ramanda menyampaikan hal itu di Palembang, Kamis, ketika ditanya mengenai APBD perubahan Sumatera Selatan pada 2015.

Menurut dia, mereka mendapat informasi bahwa ada perubahan pengurangan dana bagi hasil minyak bumi dan gas (Migas) untuk Sumsel sekitar Rp522 miliar sesuai surat Menteri Keuangan.

Dengan penurunan dana bagi hasil (DBH) migas itu, tentunya program yang ada disesuaikan terlebih dahulu dengan mengefisienkan komponen-komponen belanja di satuan kerja perangkat daerah.

"Jadi dengan adanya pengurangan DBH migas ini menjadi pukulan hebat bagi APBD 2015 karena harus menyesuaikan lagi komponen-komponen belanja di setiap SKPD," katanya.

Ia mengatakan berkurangnya dana bagi hasil migas itu terjadi karena harga minyak bumi dan gas di akhir dan awal tahun ini tidak begitu signifikan dan tidak sesuai prediksi ketika penyusunan APBD 2015.

Sebab pada saat penyusunan APBD 2015 saat itu harga minyak sekitar 90-95 dolar Amerika Serikat per barel, sedangkan angka sekarang sekitar 60-70 dolar AS per barel.

Dengan begitu membuat APBD Sumsel tahun ini menjadi terganggu, ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sementara mengenai APBD perubahan Sumsel 2015, ia menjelaskan pembahasan APBD tersebut akhirnya mengalami pengunduran jadwal. Itu juga disebabkan sampai saat ini BPK belum mengirimkan laporan hasil pemeriksaan tahun 2014.

"Dengan begitu tentunya kita belum bisa menjadwalkan penyelesaian laporan pertanggungajawaban Gubernur Sumsel pada 2014," katanya. 

Pewarta : Oleh Susilawati
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024