London, (ANTARA Sumsel) - Musisi jaz kenamaan Indonesia Dwiki Dharmawan tampil menawan dalam Master Jam Fest di Ukraina.
Konser dengan moto "Jazz Unites Us" itu berlangsung meriah dan mendapat apresiasi luar biasa dari penggemar musik jaz di Odessa Theater Ukraina, akhir pekan lalu.
"Hari yang sangat berkesan dalam hidup saya, bayangkan musik jaz yang berasal dari rintihan para budak di Amerika telah menyebar sampai ke Ukraina," ujar Dwiki Dharmawan kepada Antara London, Selasa.
Menurut istri penyanyi Ita Purnamasari, dalam acara Master Jam Festival itu berkumpul para musisi jaz dari berbagai negara, seperti Armenia, Azerbaizan, Indonesia, Russia, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kamerun, dan beberapa negara lainnya.
Dwiki mengakui dalam acara Master Jam Fest itu, tidak ada kata 'perang dingin', mengingat semuanya menyatakan perdamaian, sejalan dengan moto "Jazz Unites Us", dan konser berlangsung meriah serta mendapatkan apresiasi dari para penonton.
"Saya bersama tiga musisi Polandia Adam Golucki (drums), Pawel Urewski (bas) dan Piotr Checki (saxofon). Pawel Urewski dan Piotr Checki ditampilkan pada sesi ketiga, yaitu sesi puncak, persis sebelum jamz session," ujar Dwiki.
Dia menyampaikan, konser diawali dengan komposisi "Janger" yang langsung menghentak penonton.
Diawali dengan intro duo piano dan gamelan gong kebyar dimainkan seniman Agus Prasetyo, lulusan ISI Solo murid maestro Rahayu Supanggah.
Komposisi Janger langsung membawa nuansa lain Master Jam Festival ini, dengan sebelumnya penampilan musisi dari mancanegara lebih banyak mainstream, blues, be bop dan jazz rock.
Penampilan pembuka gala konser ini adalah Odessa Big Band yang berkolaborasi dengan musisi mancanegara.
Dwiki mengatakan, setelah lagu Janger yang mendapat sambutan hangat, Dwiki langsung membawa penonton kembali dalam suasana yang sedikit tenang dengan menampilkan "Clarissa" dari album World Peace Orchestra (2009).
"Saya ubah dengan irama 6/8 dan open harmony. Serasa berada di dunia lain, itulah jazz "freedom if expression" saya bangga bisa mengagungkan nama Indonesian Folksongs di ajang festival dunia," ujar Dwiki lagi.
Setelah lagu ketiga, Dwiki pun menyapa penonton dan memperkenalkan para musisi serta menjelaskan karya-karya musik yang dimainkan.
Pada dua lagu berikutnya basis Pawel Urewski mengganti akustik basnya dengan electric bass dan mengalunlah Arafura, Numfor, dan Jazz for Freeport (dari album World Peace Orchestra, 2009), lalu medley Cik Cik Periuk-Paris Barantai (dari album Live in Vienna), juga The Dark of The Light dan Whale Dance (dari album terbaru Dwiki Dharmawan Passion-Love-Life).
Master Jam Festival merupakan festival jaz yang diselenggarakan di Odessa Ukraine sejak tahun 2012, dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama kategori kompetisi jaz, saat tahun 2013 pianis cilik Indonesia Joey Alexander mendapat Grand Prize Winner.
Sedangkan kategori kedua adalah gala concert, Dwiki tampil bersama tiga musisi Polandia.
Master Jam Festival didukung UNESCO (International Jazz Day), Thelenious Monk Istitute of Jazz, dan beberapa sponsor lokal di Ukraina.
Keberangkatan Dwiki didukung oleh Garuda Indonesia, KBRI Ukraina, KBRI Polandia, dan KBRI Slovakia.
Setelah dari Odessa, Dwiki akan melanjutkan konser di Bratislava, Slovkia, Warsawa, Polandia, Gdynia, Polandia , Warsawa dan Katowice, Polandia
Konser dengan moto "Jazz Unites Us" itu berlangsung meriah dan mendapat apresiasi luar biasa dari penggemar musik jaz di Odessa Theater Ukraina, akhir pekan lalu.
"Hari yang sangat berkesan dalam hidup saya, bayangkan musik jaz yang berasal dari rintihan para budak di Amerika telah menyebar sampai ke Ukraina," ujar Dwiki Dharmawan kepada Antara London, Selasa.
Menurut istri penyanyi Ita Purnamasari, dalam acara Master Jam Festival itu berkumpul para musisi jaz dari berbagai negara, seperti Armenia, Azerbaizan, Indonesia, Russia, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kamerun, dan beberapa negara lainnya.
Dwiki mengakui dalam acara Master Jam Fest itu, tidak ada kata 'perang dingin', mengingat semuanya menyatakan perdamaian, sejalan dengan moto "Jazz Unites Us", dan konser berlangsung meriah serta mendapatkan apresiasi dari para penonton.
"Saya bersama tiga musisi Polandia Adam Golucki (drums), Pawel Urewski (bas) dan Piotr Checki (saxofon). Pawel Urewski dan Piotr Checki ditampilkan pada sesi ketiga, yaitu sesi puncak, persis sebelum jamz session," ujar Dwiki.
Dia menyampaikan, konser diawali dengan komposisi "Janger" yang langsung menghentak penonton.
Diawali dengan intro duo piano dan gamelan gong kebyar dimainkan seniman Agus Prasetyo, lulusan ISI Solo murid maestro Rahayu Supanggah.
Komposisi Janger langsung membawa nuansa lain Master Jam Festival ini, dengan sebelumnya penampilan musisi dari mancanegara lebih banyak mainstream, blues, be bop dan jazz rock.
Penampilan pembuka gala konser ini adalah Odessa Big Band yang berkolaborasi dengan musisi mancanegara.
Dwiki mengatakan, setelah lagu Janger yang mendapat sambutan hangat, Dwiki langsung membawa penonton kembali dalam suasana yang sedikit tenang dengan menampilkan "Clarissa" dari album World Peace Orchestra (2009).
"Saya ubah dengan irama 6/8 dan open harmony. Serasa berada di dunia lain, itulah jazz "freedom if expression" saya bangga bisa mengagungkan nama Indonesian Folksongs di ajang festival dunia," ujar Dwiki lagi.
Setelah lagu ketiga, Dwiki pun menyapa penonton dan memperkenalkan para musisi serta menjelaskan karya-karya musik yang dimainkan.
Pada dua lagu berikutnya basis Pawel Urewski mengganti akustik basnya dengan electric bass dan mengalunlah Arafura, Numfor, dan Jazz for Freeport (dari album World Peace Orchestra, 2009), lalu medley Cik Cik Periuk-Paris Barantai (dari album Live in Vienna), juga The Dark of The Light dan Whale Dance (dari album terbaru Dwiki Dharmawan Passion-Love-Life).
Master Jam Festival merupakan festival jaz yang diselenggarakan di Odessa Ukraine sejak tahun 2012, dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama kategori kompetisi jaz, saat tahun 2013 pianis cilik Indonesia Joey Alexander mendapat Grand Prize Winner.
Sedangkan kategori kedua adalah gala concert, Dwiki tampil bersama tiga musisi Polandia.
Master Jam Festival didukung UNESCO (International Jazz Day), Thelenious Monk Istitute of Jazz, dan beberapa sponsor lokal di Ukraina.
Keberangkatan Dwiki didukung oleh Garuda Indonesia, KBRI Ukraina, KBRI Polandia, dan KBRI Slovakia.
Setelah dari Odessa, Dwiki akan melanjutkan konser di Bratislava, Slovkia, Warsawa, Polandia, Gdynia, Polandia , Warsawa dan Katowice, Polandia