Palembang (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 21 orang peserta mewakili 16 kecamatan dan hotel di Kota Palembang mengikuti lomba memasak makanan khas daerah dalam rangka mempertahankan kuliner pada peringatan hari jadi kota itu yang ke 1.331 tahun.
"Kegiatan ini menjadi usaha melestarikan kuliner khas khususnya nasi minyak dan lauk pauk, seperti acar kuning dan beragam olahan ikan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Palembang Masyito Romi Herton, Senin.
Menurut dia, bukan hanya mempertahankan kuliner khas kota pempek (sebutan Kota Palembang-red), tetapi pihaknya juga menargetkan makanan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Karena tidak bisa dipungkiri selama ini dari beragam kuliner khas mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan, tidak sedikit usaha rumahan bidang kuliner yang kini telah berkembang optimal.
Begitu juga dengan makanan khas yang kali ini dilombakan yaitu nasi minyak dan acar kuning serta olahan ikan, katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya mendorong kaum perempuan untuk meningkatkan kreatifitas dalam mengolah makanan khas.
Dengan demikian, kelak makanan tradisional kota pempek akan menjadi konsumsi semua masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, ujarnya.
Sementara Ketua Tim Juri Lomba Masak, Eddy Boy menambahkan kalau pihaknya menilai cita rasa masakan, kehigienisannya dan kreatifitas serta penyajian.
Lomba kali ini, peserta diwajibkan memasak nasi minyak, acar kuning dan olahan ikan untuk lauk dengan ketentuan maksimal biaya Rp200.000 untuk empat orang, tambahnya.
Dia mengatakan, masakan khas Palembang memiliki cita rasa yang sangat nikmat dan disukai oleh semua masyarakat Indonesia.
Melalui lomba tersebut pihaknya mengharapkan muncul kuliner khas dengan kreatifitas bagus, kata pengelola restoran tepi Sungai Musi atau Riverside ini.
"Kegiatan ini menjadi usaha melestarikan kuliner khas khususnya nasi minyak dan lauk pauk, seperti acar kuning dan beragam olahan ikan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Palembang Masyito Romi Herton, Senin.
Menurut dia, bukan hanya mempertahankan kuliner khas kota pempek (sebutan Kota Palembang-red), tetapi pihaknya juga menargetkan makanan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Karena tidak bisa dipungkiri selama ini dari beragam kuliner khas mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Ia mengatakan, tidak sedikit usaha rumahan bidang kuliner yang kini telah berkembang optimal.
Begitu juga dengan makanan khas yang kali ini dilombakan yaitu nasi minyak dan acar kuning serta olahan ikan, katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya mendorong kaum perempuan untuk meningkatkan kreatifitas dalam mengolah makanan khas.
Dengan demikian, kelak makanan tradisional kota pempek akan menjadi konsumsi semua masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, ujarnya.
Sementara Ketua Tim Juri Lomba Masak, Eddy Boy menambahkan kalau pihaknya menilai cita rasa masakan, kehigienisannya dan kreatifitas serta penyajian.
Lomba kali ini, peserta diwajibkan memasak nasi minyak, acar kuning dan olahan ikan untuk lauk dengan ketentuan maksimal biaya Rp200.000 untuk empat orang, tambahnya.
Dia mengatakan, masakan khas Palembang memiliki cita rasa yang sangat nikmat dan disukai oleh semua masyarakat Indonesia.
Melalui lomba tersebut pihaknya mengharapkan muncul kuliner khas dengan kreatifitas bagus, kata pengelola restoran tepi Sungai Musi atau Riverside ini.