Palembang (ANTARA Sumsel) -  Pramono Edhie Wibowo salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat menyatakan bahwa TNI dan Polri harus kuat guna menjalankan fungsi pertahanan dan keamanan secara maksimal.
        
"TNI dan Polri harus kuat demi terciptanya rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat yang sedang giat-giatnya membangun," kata Pramono melalui Ketua Media Centernya Dr Rajab Ritonga saat menjadi pembicara utama dialog 'Mencari Pemimpin Nasional 2014' yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia, di kampus Universitas Nasional Jakarta, Kamis.
        
Selain untuk menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam negeri, Indonesia perlu memperkuat pertahanan keamanan agar disegani dalam pergaulan internasional.
        
Untuk memperkuat pertahanan keamanan perlu dilakukan peningkatan kekuatan polisi dan militer baik dari sisi jumlah personel maupun fasilitas pendukung penegakan hukum dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
        
"Tidak mungkin bangsa ini melanjutkan pembangunan tanpa adanya stabilitas pertahanan dan keamanan serta kondisi kamtibmas yang kondusif," ujarnya.
        
Putra almarhum Jenderal Sarwo Edhie Wibowo itu menjelaskan, fasilitas pendukung operasional Polri belum memadai, begitu pula jumlah personelnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini diperkirakan mencapai 250 juta jiwa itu.
        
Sedangkan kekuatan militer Indonesia sejauh ini juga belum "ditakuti" oleh negara lain, oleh karena itu diperlukan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk bersikap tegas dan membangun pertahanan keamanan yang kuat.
      
"Sebenarnya kekuatan pertahanan dan keamanan pada suatu negara sangat penting untuk ditakuti, sehingga tidak mudah terancam provokasi atau serangan dari dalam maupun luar negeri," ujar Jenderal TNI (Purn) bintang empat itu.
        
Kekuatan TNI dan Polri secara bertahap harus segera ditingkatkan, sehingga bisa berfungsi melindungi bangsa dan negara ini secara maksimal, kata mantan Kepala Staf TNI AD itu.


Pewarta :
Editor : Yudi Abdullah
Copyright © ANTARA 2024