Jakarta (ANTARA Sumsel) - Sebanyak empat maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, Aviastar Mandiri, dan AirAsia Indonesia sudah menyatakan siap untuk mengangkut jamaah haji pada tahun 2013.

"Dua sudah oke yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines, selebihnya Aviastar Mandiri hanya memberikan penawaran harga ongkos naik haji per jamaah, namun persyaratan teknis mereka masih belum bisa memenuhi," kata Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan dalam siaran pers  Pusat Komunikasi Publik Kemenhub yang diterima di Jakarta, Minggu.

AirAsia Indonesia, menurut Mangindaan, telah mengajukan penawaran tetapi terkait dengan persyaratan teknis, maskapai tersebut meminta hanya dari embarkasi Solo dan Makassar.

Karena itu, ujar dia, Kementerian Perhubungan masih melihat perkembangan ke depan terkait dengan maskapai yang akan benar-benar digunakan untuk mengangkut jamaah haji dari Indonesia.

Menhub memaparkan, berdasarkan Kerangka Acuan Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Indonesia Tahun 1434 H/2013M, pesawat yang akan digunakan untuk angkutan udara Haji harus memenuhi berbagai persyaratan.

Ada pun persyaratannya antara lain pesawat udara yang dioperasikan minimal produksi tahun 1995 ke atas kecuali
Boeing 747 minimal tahun 1991, pesawat yang dioperasikan harus memenuhi standar kelaikan udara sesuai dengan peraturan penerbangan sipil negara asal pesawat didaftar yang dibuktikan dengan surat kelaikan udara (C o A) dan bukti perawatan berkala.

Selain itu, perusahaan penerbangan mesti menyampaikan data pesawat udara dan dokumen penyewaan pesawat udara sesuai dengan jenis dan kapasitas pesawat udara dari negara asal pesawat disewa.

Ia menambahkan pemeriksaan kelaikan pesawat udara yang akan digunakan untuk angkutan haji berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan sipil Indonesia dilaksanakan sesuai dengan Standard Civil Aviation Safety Regulation (CASR).

    
                 Menag khawatir
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali merasa khawatir penyelenggaraan ibadah haji 2013 mengalami kemunduran yang disebabkan dampak perluasan kompleks Masjidil Haram dan

kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi, terkait penghapusan kehadiran kantor misi haji di Jeddah.Pernyataan itu dikemukakan Suryadharma Ali seusai peluncuran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB-PTAIN) di Jakarta, Jumat (8/2).

Suryadharma Ali mengakui bahwa bayang-bayang mendapat pondokan 100 persen dekat dengan Masjidil Haram dengan jarak kisaran dua km mustahil dapat dicapai sebab kini sejumlah hotel yang berdekatan dengan Masjidil Haram jumlahnya hanya dapat dihitung dengan sebelah jari tangan.

Pewarta : Oleh Muhammad Razi Rahman
Editor : M. Suparni
Copyright © ANTARA 2024