London (ANTARA Sumsel) - Lukisan "Stierjagd auf Java" atau Berburu Banteng di Jawa hasil karya seniman Raden Saleh yang dibuat pada tahun 1842 koleksi Museum Sejarah Leipzig menarik perhatian masyarakat Jerman.

"Pameran mini lukisan karya Raden Saleh merupakan inisiatif  Kelompok Perkumpulan Masyarakat Indonesia-Jerman digelar hingga 17 Februari," kata Sekretaris II-Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo  kepada ANTARA London, Kamis.

Pameran dibuka Direktur Museum Sejarah Leipzig Volker Rodekamp  dan Deputy Chief of Mission KBRI Berlin Siswo Pramono dihadiri sekitar 100 pengunjung yang terdiri dari anggota kelompok Masyarakat Indonesia-Jerman kota Leipzig, anggota Lion Club serta akademisi dan seni kota Leipzig Jerman.

Siswo Pramono menjelaskan arti penting sosok Raden Saleh bagi hubungan Indonesia dan Jerman,

"Selain sebagai Bapak Modernitas Seni Lukis Indonesia," Raden Saleh juga merupakan  'Duta Indonesia' pertama untuk Jerman dengan memberikan landasan dasar bagi hubungan antar negara," ujarnya.
Hal ini tertulis di Masjid Kubah Biru peninggalan Raden Saleh di Kota Maxen, 15 Kilo Meter dari Kota Dressden dengan kata-kata berhurup Jawa dan Jerman yang berarti Raden Saleh Syarif Bustaman yang pada tahun 1829 menginjakan kaki di tanah Eropa, tak urung juga menjadi salah satu magnet dalam tata pergaulan seni pada masa itu yang menganggap dirinya sebagai wujud nyata orientalisme, baik dari segi sosok Raden Saleh itu sendiri  maupun karya-karyanya.

Hal inilah yang membuat Raden Saleh sangat dekat dengan pergaulan kaum aristokrat Jerman pada masa itu.(ANT)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025