Tanjung (ANTARA Sumsel) - Warga yang melakukan kebiasaan sebagai perokok aktif di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan saat ini diperkirakan mencapai 65 persen dari jumlah penduduk laki-laki dewasa, dan 70 persen merokok di dalam rumah tangga.

"Tingginya angka perokok aktif memicu peningkatan penyakit TB paru," kata   Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Tabalong, M Rivai di Tanjung, Senin.

Dalam rangka hari kesehatan, Dinas Kesehatan Tabalong, Kalimantan Selatan melaksanakan seminar tentang dampak asap rokok terhadap kesehatan paru, di Gedung Saraba Kawa Tanjung, Senin.

Hadir sebagai pembicara yakni dokter spesialis paru RSUD Ulin Banjarmasin, dr Paul A Dwiyanu dengan peserta sejumlah tenaga medis dari puskesmas dan rumah sakit serta PNS di lingkungan Dinkes  setempat.

Dalam pemaparannya Paul mengatakan merokok dalam rumah tangga menjadi masalah utama dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Masyarakat sejak dini membiasakan pola hidup bersih dan sehat termasuk mencegah asap rokok yang bisa merusak kesehatan paru," jelas Paul.

Sesuai Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009, Paul mengingatkan masyarakat beberapa kawasan yang bebas dari asap rokok, diantarnya tempat kerja, sekolah, tempat umum, tempat ibadah dan angkutan umum.

Terpisah Kadinkes Tabalong, dr Syarifuddin Baseri SpOG mengatakan kasus TB paru banyak ditemukan di Kecamatan Banua Lawas dan penyakit paru banyak dipengaruhi lingkungan yang kurang bersih.

"Kasus paru banyak ditemukan di Kecamatan Banua Lawas dan penyakit ini juga dipicu lingkungan yang kurang bersih," jelas Syarifuddin.(ANT-KR-SYO)

Pewarta :
Editor : M. Suparni
Copyright © ANTARA 2024