Lahat (ANTARA Sumsel) - Pemkab Lahat, Sumatera Selatan bekerja sama dengan Panoramik of Lahat menyelenggarakan pameran foto megalit di hotel Grand Zuri Kota Lahat, Selasa yang dibuka langsung Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.

"Pameran foto megalit merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut pelaksanaan Festival Sriwijaya yang di pusatkan di lapangan eks MTQ Kota Lahat, diikuti utusan 14 kabupaten dan kota di Sumsel," kata Bupati H Saifudin Aswari Rivai.

Dia merincikan, foto-foto yang ikut dipamerkan meliputi arca, dolmen, rumah batu, lumpang batu, lesung batu dan termasuk menhir di Desa Tinggiari Kecamatan Gumay yang sudah banyak dikunjungi wisatawan khususnya untuk penelitian.

Menurut dia, pameran foto megalit merupakan salah satu promosi wisata sejarah yang terdapat di bumi "Seganti Setungguan" kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Ada sekitar 35 foto megalit ditambah lima foto lokasi wisata air terjun dipamerkan  sekaligus pelaksanaan peresmian hotel Grand Zuri di Desa Manggul, Kecamatan Kota Lahat," ungkap dia.

Dia mengatakan, megalit bukan hanya akan menjadi salah satu daya tarik tujuan wisata dan bahkan akan menjadi paket wisata tour yang disediakan pemerintah Kabupaten Lahat.

Bahkan, kata bupati, kekayaan megalit di Lahat bukan hanya mengundang dunia Internasional, tetapi juga mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk kategori penemuan terbanyak mencapai 1.200 megalit dengan berbagai bentuk dan ukuran.

"Kita juga akan melakukan pameran foto  megalit di Palembang ibu kota Provinsi Sumsel, sebagi tindak lanjut promosi wisata peninggalan bersejarah," kata dia.

Peninggalan sejarah berupa megalitik yang terdapat di Kabupaten Lahat akan segera didaftarkan di Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), kata bupati.

Tim peneliti Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti mengatakan, saat ini memang ada dua peninggalan sejarah di daerah Sumatera yang sudah resmi terdaftar di UNESCO yaitu Candi Muara Jambi dan megalit di Kota Pagaralam, nantinya baru akan menyusul di Kabupaten Lahat.

Dia mengemukakan, kedua warisan sejarah itu berupa penemuan arca, megalit, termasuk situs yang tersebar di berbagai kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lahat.

"Cukup Banyak penemuan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit itu bukti pendukung bahwa di Lahat memiliki warisan sejarah dunia," katanya.

Kristantina mengtakan, penemuan itu juga cukup variatif dengan bermacam jenis, seperti gerbah, titralit, gua batu, dolmen, lesung batu, lumpang batu, arca, arca enhir, kubur batu, dan ribuan peninggalan sejarah lainnya.

"Ada juga penemuan kampung megalit yang cukup luas, mencapai dua hingga tiga hektare, dan isinya cukup banyak, seperti dolmen, lesung batu, arca, dan lumpang batu, " kata menjelsakan.

Ia mengatakan, memang sebaran peninggalan pra-sejarah cukup banyak, bukan hanya di Sumatera, tetapi juga di Kabupaten Lahat.

"Meskipun sudah terdaftar di UNESCO sebagai warisan dunia, nantinya peninggalan sejarah Lahat itu prosesnya masih panjang," katanya.

Sementara itu Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, potensi keberadaan peninggalan pra sejarah memang cukup banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lahat, dan menyebar hampir di setiap kecamatan.

"Kita ingin menjadikan Lahat sebagai salah satu tujuan wisata di Sumsel khusus untuk peninggalan bersejarah berupa megalit, dan termasuk menjadikannya sebagai salah satu warisan arkeologi dunia," ungkap dia.(Asnadi)

Pewarta :
Editor : M. Suparni
Copyright © ANTARA 2025