Mayoritas pemilih di Indonesia pasif dan naif

Selasa, 21 Agustus 2012 22:26 WIB

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pakar komunikasi politik, Henry Subiakto, mengatakan, mayoritas pemilih di Indonesia pemilih pasif dan naif, yang tidak mau mencari kelebihan dan kekurangan calon bersaing dalam pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.

Salah satu indikasinya, mereka mengedepankan latar belakang bernuansa SARA calon pemimpinnya ketimbang program dan cara para calon itu melaksanakan program kerjanya. Juga bagaimana masyarakat bisa serta dalam pengawasan dan pelaksanaan program kerja itu.

Dia berharap pemilih jangan memilih gubernur hanya berdasarkan pada kesamaan suku atau agama, tetapi lebih kepada kemampuan dan kapasitas calon yang dinilai bisa memimpin Jakarta.

"Agama dan kesukuan cukup diketahui sebagai latar belakang saja. Pemilih harus lebih dewasa sehingga memilih calon yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki Jakarta," katanya.

Menurut dia, Indonesia memiliki keberagaman suku dan agama sehingga pembicaraan mengenai etnis sah-sah saja asalkan tidak mengangkat isu membenci atau memusuhi kelompok tertentu.

"Hal itu berbeda dengan masyarakat Barat yang cenderung aktif mencari tahu latar belakang, kelebihan serta kekurangan calon yang akan mereka pilih," kata Subiakto, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Sebentar lagi warga Jakarta akan menentukan gubernur barunya. Dua calon bertarung, Fauzi Bowo (gubernur menjabat) dan Joko Widodo (walikota Solo), keduanya menawarkan Jakarta yang lebih baik jika bisa menjadi DKI 1.

Kalaupun pemilih tahu tentang calon kepala daerah yang akan mereka pilih, maka hal itu hanya pada tataran "kulit dan permukaan" saja. Dia berharap masyarakat Jakarta lebih aktif dan kritis supaya mengenal calon gubernur supaya tidak salah pilih.

"Media dan politisi juga harus lebih aktif mengampanyekan latar belakang, aktivitas dan rekam jejak pasangan calon yang bersaing. Jangan sibuk menyerang dengan isu kesukuan atau agama," katanya. (ANT/SDP-49)

Pewarta :
Editor : Awi
Copyright © ANTARA 2025

Terkait

KPU Sumsel: 17 kepala daerah hasil Pilkada 2024 telah ditetapkan

08 February 2025 19:53 Wib

800 warga mengungsi akibat pertikaian antar-pendukung paslon di Mulia

07 February 2025 19:48 Wib

KPU Muara Enim tetapkan Edison-Sumarni sebagai pemenang Pilkada 2024

07 February 2025 12:52 Wib

Pemkab Banyuasin siapkan dokumen pelantikan kepala daerah terpilih

06 February 2025 18:55 Wib

KPU OKU tetapkan Teddy-Marjito pemenang Pilkada 2024

06 February 2025 12:42 Wib
Terpopuler

Harimau masuk perangkap direlokasi ke hutan lindung

Warta Bumi - 11 February 2025 14:13 Wib

Kemenkum Sumsel bangun budaya kesadaran hukummasyarakat 17 kabupaten

Polhukam - 14 February 2025 7:03 Wib

Ombudsman Sumsel tangani kasus gaji ke-13 dan THR 663 guru yang belum dibayar

KPK periksa staf anggota DPR terkait penyidikan korupsi flyover Riau

Polhukam - 11 February 2025 14:30 Wib

Sinar Mas Land-Hongkong Land luncurkan NavaPark Business Suites

Ekonomi - 14 February 2025 9:34 Wib