Palembang (ANTARA Sumsel) - Sate manis khas Palembang memang tidak terkenal seperti pempek atau makanan lainnya tetapi rasanya sungguh nikmat.
Novita (32) warga Palembang, Sabtu mengatakan sate manis menjadi salah satu di antara banyaknya makanan khas kota pempek.
Sate berbahan daging sapi bagian khas dalam tersebut empuk dan teksturnya lembut.
Menurut dia, makan sate manis dengan tambahan kuah pindang tulang dan sambal buah mangga yang juga makanan khas "Bumi Sriwijaya" ini menjadi sangat nikmat.
Karena itu, setiap bulan bersama kawan-kawan sekantor mereka selalu menjadwalkan makan bareng sate manis.
Mariam, penjual sate manis mengatakan, setiap hari sedikitnya tiga kilogram daging sapi mereka olah menjadi makanan khas itu.
Daging sapi bagian khas dalam itu dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan bumbu yang terdiri atas bawang dan ketumbar giling. Selanjutnya daging disusun dalam tusuk sate dan siap dipanggang.
Setelah matang sate manis tersebut langsung disajikan dengan campuran sedikit kuah asam manis yang terdiri dari gabungan asam jawa, gula merah dan bawang putih.
Dia menambahkan, biasanya sate tersebut disajikan dengan nasi hangat dan ditambah kuah pindang dengan harga Rp17.000 per porsi.
Sate manis merupakan makanan khas yang telah ada sejak jaman dahulu yang sampai kini masih sangat diminati warga Palembang maupun pendatang, tambah perempuan yang membuka warung di samping kantor wali kota setempat. (Nila)
Novita (32) warga Palembang, Sabtu mengatakan sate manis menjadi salah satu di antara banyaknya makanan khas kota pempek.
Sate berbahan daging sapi bagian khas dalam tersebut empuk dan teksturnya lembut.
Menurut dia, makan sate manis dengan tambahan kuah pindang tulang dan sambal buah mangga yang juga makanan khas "Bumi Sriwijaya" ini menjadi sangat nikmat.
Karena itu, setiap bulan bersama kawan-kawan sekantor mereka selalu menjadwalkan makan bareng sate manis.
Mariam, penjual sate manis mengatakan, setiap hari sedikitnya tiga kilogram daging sapi mereka olah menjadi makanan khas itu.
Daging sapi bagian khas dalam itu dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan bumbu yang terdiri atas bawang dan ketumbar giling. Selanjutnya daging disusun dalam tusuk sate dan siap dipanggang.
Setelah matang sate manis tersebut langsung disajikan dengan campuran sedikit kuah asam manis yang terdiri dari gabungan asam jawa, gula merah dan bawang putih.
Dia menambahkan, biasanya sate tersebut disajikan dengan nasi hangat dan ditambah kuah pindang dengan harga Rp17.000 per porsi.
Sate manis merupakan makanan khas yang telah ada sejak jaman dahulu yang sampai kini masih sangat diminati warga Palembang maupun pendatang, tambah perempuan yang membuka warung di samping kantor wali kota setempat. (Nila)