Palembang (ANTARA) - Desa Pangkalan Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, memanfaatkan dana desa senilai Rp37 juta untuk menghadirkan jaringan internet untuk warga dengan menggunakan satelit Starlink.
Kepala Desa Pangkalan Tungkal Dedi Irawan di Muba, Rabu, mengatakan langkah berani ini diambil karena menilai saat ini internet merupakan gerbang konektivitas warga ke dunia luar.
"Kini, 12 rumah warga telah menikmati akses internet yang stabil, memungkinkan mereka berkomunikasi dengan dunia luar tanpa hambatan," katanya.
Perangkat desa menilai investasi senilai Rp37 juta dialokasikan untuk pengadaan perangkat Starlink, termasuk jaringan, router, dan instalasi itu dipastikan tak kan sia-sia. Apalagi inisiatif ini dikelola sepenuhnya oleh Karang Taruna dengan mengedepankan semangat gotong royong dan pemberdayaan pemuda desa.
"Warga yang ingin berlangganan dikenakan biaya pemasangan dan iuran bulanan sebesar Rp300 ribu," ujarnya.
Dedi berharap layanan ini dapat menjangkau seluruh 250 kepala keluarga (KK) di Dusun 1 sehingga desanya semakin berdaya.
Ia tak menyangkal bahwa langkah inovatif ini diambil sebagai solusi atas gagalnya upaya menghadirkan layanan provider telekomunikasi konvensional.
"Pembangunan tower di desa ini dianggap tidak menguntungkan secara bisnis karena jumlah warga yang relatif sedikit," jelasnya.
Camat Tungkal Jaya Yudi Suhendra memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Desa Pangkalan Tungkal.
"Meskipun belum memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan, manfaatnya bagi masyarakat sangat besar. Desa ini sebelumnya benar-benar terisolasi dari sinyal internet," ungkapnya.
Kepala Dinas Kominfo Musi Banyuasin Herryandi Sinulingga AP menambahkan pemanfaatan internet satelit merupakan solusi percepatan untuk wilayah blankspot, terutama yang jauh dari jangkauan BTS dan jaringan fiber optik.
Desa Pangkalan Tungkal awalnya difasilitasi Starlink untuk uji coba gratis selama satu bulan. Hasilnya, kebutuhan internet pemerintah desa dan warga terpenuhi.
Dengan komitmen pemerintah desa BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan Karang Taruna, usaha ini dikelola oleh Karang Taruna untuk operasionalnya.
"Pemeliharaan dan perawatan menjadi tanggung jawab Starlink selama beroperasi," katanya.
Kini, Desa Pangkalan Tungkal telah bertransformasi menjadi desa mandiri yang berbisnis internet berbayar.
"Kami berharap bisnis BUMDes dan Karang Taruna ini dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan asli desa (PAD), serta memberdayakan Karang Taruna. Jika berhasil, Pangkalan Tungkal dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Sumsel, khususnya di Muba menuju desa mandiri dengan BUMDes yang kreatif dan menghasilkan PAD," ujarnya.
Diharapkan dengan partisipasi yang lebih luas dari 250 KK di Dusun 1, harga internet dapat lebih terjangkau dan desa tetap menghasilkan pendapatan.
"Inisiatif Pangkalan Tungkal membuktikan bahwa inovasi dan kemandirian adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan membuka peluang di era digital," kata Sinulingga.
Desa di Muba Sumsel manfaatkan dana desa hadirkan internet satelit

Petugas memasang internet satelit Starlink. ANTARA/HO-Kominfo Musi Banyuasin