Serapan gabah dan beras petani tersebut terus dilakukan dengan target 40.000 ton pada tahun ini dengan harga beli di tingkat petani sesuai harga pokok penjualan (HPP) Rp6.500/Kg untuk GKP (gabah kering panen), sedangkan harga beli beras Rp12.000/Kg.
Guna mengejar target, maka membentuk tiga tim masing-masing berjumlah tiga orang guna turun langsung ke lapangan untuk menyerap gabah di tingkat petani dan tempat penggilingan di wilayah itu.
Bulog juga menyiagakan lima posko pemantau meliputi di Kantor Bulog OKU dan empat gudang di wilayah Kabupaten OKU Timur guna mengetahui daerah mana saja yang berpotensi melaksanakan panen raya untuk diserap hasil panen petani setempat.
"Kami juga menggandeng TNI Kodim 0403 untuk menginformasikan daerah mana saja yang mendekati masa panen sekaligus mengedukasi petani agar melakukan panen tepat waktu," ujar dia.
Sementara, Daru, petani asal Kecamatan Cempaka mengaku senang dengan harga serapan tersebut karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu.
Bagi petani, kata Daru, aturan ini disambut dengan gembira karena menghilangkan kekhawatiran para petani akan penurunan harga saat panen raya.
"Dengan harga beli ditingkat petani yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Bulog tentunya kami lebih semangat dalam bercocok tanam," ujar Daru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog OKU Sumsel gencarkan serapan gabah petani selama Ramadhan
