Menanti perbaikan tim muda Garuda

id Jadwal Indonesia vs Laos,Timnas Indonesia,Shin Tae-yong,Marselino Ferdinan

Menanti perbaikan tim muda Garuda

Sejumlah pesepak bola timnas Indonesia mengikuti latihan. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Bebannya juga tidak terlalu banyak di skuad ini karena ada tiga pemain lainnya yang dapat membantunya menularkan ilmu kepada para pemain-pemain belia. Selain Marselino yang mencatatkan 30 caps untuk tim senior, tiga pemain lainnya memiliki pengalaman serupa dengan mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut. Dia adalah Rafael Struick dengan 19 caps, Asnawi Mangkualam dengan 45 caps, dan Pratama Arhan dengan caps terbanyak yaitu 47 caps.

Kata Marselino, bermain di kandang menjadi motivasi berlipat ganda untuk menghadirkan kemenangan kedua Indonesia di ASEAN Cup 2024. Selain itu, kemenangan nanti juga menegaskan dominasi Indonesia atas Laos yang sudah meraih enam kemenangan dan sekali imbang dari tujuh kali pertemuan di turnamen yang dulunya bernama Piala AFF ini. Skor agregatnya dari tujuh pertemuan ini adalah 32-6 untuk Indonesia.

Tak ada rotasi, turunkan skuad terbaik

Tidak ada rotasi pemain melawan Laos walaupun mereka menjadi tim paling lemah di Grup B setelah Myanmar yang sudah dikalahkan Indonesia. Shin Tae-yong menegaskan Indonesia akan menurunkan susunan permainan terbaik melawan negara peringkat 186 dunia tersebut nanti malam.

Artinya, Struick dan Asnawi yang masuk pada babak kedua melawan Myanmar karena alasan kebugaran, kemungkinan besar akan tampil sejak menit awal melawan Laos. Begitu juga mungkin Victor Dethan akan mengisi posisi sayap kanan untuk menggantikan peran yang sebelumnya diemban Arkhan Kaka.

Dengan kedalaman skuad yang tidak begitu baik dari 24 pemain yang dibawanya di turnamen ini, pelatih asal Korea Selatan itu tak memilih rotasi karena ingin menjaga chemistry pemain-pemain terbaiknya.

Terlebih, ritme bermain dengan susunan pemain terbaik juga perlu dijaga karena Indonesia akan menghadapi dua lawan terberat di Grup B setelah Myanmar dan Laos, yaitu Vietnam (peringkat 116 dunia) dan Filipina (peringkat 149 dunia).

Pelatih Shin Tae-yong menyatakan tidak akan banyak rotasi sehingga tidak begitu banyak pemain yang bisa digantikan.

Di samping itu, Shin Tae-yong juga masih terbuka untuk melakukan eksperimen menempatkan pemain di luar posisi alamiahnya di timnas. Seperti halnya kontra Myanmar, posisi Dony, Arhan, dan Asnawi menjadi sorotan.

Sebagai pemain kidal, Arhan yang biasa bermain di posisi bek sayap kiri, mengisi peran bek sayap kanan, sedangkan sebaliknya, Asnawi yang biasa bermain di posisi bek sayap kanan, memainkan bek sayap kiri.

Shin Tae-yong ingin Asnawi dan Arhan ingin kedua pemainnya itu memberikan variasi crossing yang lebih langsung mengarah ke gawang. Sialnya, eksperimen ini tak berjalan mulus. Dari tiga kali kesempatan crossing, Asnawi dan Arhan hanya berhasil menemui sasaran satu kali. Tujuan lain eksperimen ini adalah untuk memperbesar bahaya Indonesia dipertahanan Myanmar dari cutting inside yang juga tak berjalan sesuai rencana.

Begitu pun dengan Dony, pemain Persija Jakarta itu ditempatkan di barisan bek tengah untuk meng-cover area kiri, bersama Kadek Arel di tengah, dan Muhammad Ferarri di area kanan. Peran Dony mirip dengan peran yang dimainkan Calvin Verdonk di timnas senior.

Walaupun bukan posisi naturalnya yang fasih memainkan bek sayap kiri, permainan Dony tergolong paling solid dibandingkan eksperimen yang dijalankan Asnawi dan Arhan. Di akhir laga, Dony diganjar pemain terbaik pertandingan karena berkontribusi menjadi pemain yang paling banyak melakukan tekel (4), blok tendangan (2), sentuhan (51), dan akurasi umpan (45).

Pada akhirnya, terlepas kesulitan tim Garuda di laga pertama, mentalitas menjemput kemenangan saat anak-anak muda ini bermain tak sempurna patut diapresiasi. Pertandingan pertama apalagi bermain di kandang lawan, selalu sangat sulit, terlebih juga mereka baru bermain bersama-sama dengan persiapan yang amat singkat.

Ini diakui sendiri oleh Shin Tae-yong pada jumpa pers pasca laga di Yangon. Ia terkesan dengan penampilan Indonesia meskipun tentu masih ada banyak kekurangan.

Intinya, melawan Laos, kesalahan-kesalahan melawan Myanmar harus dibenahi dan hal-hal positif di pertandingan pertama harus dipertahankan. Untuk memupuk kekuatan terbaik sebelum bertemu lawan-lawan lebih berat, maka tiada kata lain selain bermain lebih baik dan menjadi pemenang malam nanti.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menanti perbaikan tim muda Garuda