Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar mengungsi ke tempat yang lebih aman jika curah hujan tinggi.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana alam, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.
Potensi bencana alam di antaranya banjir, longsor, pergerakan tanah, sambaran petir, tsunami dan pohon roboh.
Para relawan kecamatan agar meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu.
"Jangan sampai bencana alam itu menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, bencana alam di Kabupaten Lebak tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Sedangkan, rumah rusak berat akibat longsoran tanah sebanyak 45 unit, 3 unit rusak sedang dan 158 unit rusak ringan.
Selain itu juga 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Kemungkinan korban bencana alam di daerah itu terus bertambah, karena sepanjang Senin (9/12) dilanda cuaca buruk.
"Kami belum melakukan perincian kerugian materi akibat bencana alam, karena masih dalam pendataan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima orang meninggal dunia akibat bencana alam di Kabupaten Lebak