Bahlil: Pengusaha jangan perhatikanberlebihan ke staf ESDM
Ia juga mengakui bahwa lambatnya proses perizinan sering kali menjadi alasan bagi para pengusaha untuk mencari jalan pintas.
Menurut dia, para pengusaha tambang cenderung mencari cara cepat untuk menyelesaikan masalah mereka jika proses yang dijalankan oleh kementerian terlalu lama. Hal inilah yang sering memicu terjadinya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan aturan.
Ia mengajak semua pihak untuk secara bertahap mengurangi praktik-praktik yang tidak sehat, meskipun tidak harus langsung bersih secara total. Baginya, perbaikan secara bertahap sudah merupakan langkah yang positif.
"Kalau bapak membuat lama. Mereka ingin cepat, caranya begitu, lahirlah masalah. Nah, saya mohon kita buat insaflah. Kalau tidak bisa insaf 100 persen, buatlah insaf bertahap," terang Bahlil.
Sebagai mantan pengusaha, Bahlil menyatakan bahwa dirinya memahami situasi yang dihadapi oleh pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.
Namun, ia juga menegaskan bahwa sebagai seorang menteri, ia memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban di sektor tambang.
Bahlil mengaku menjalankan tugas tersebut berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Karena saya diperintah oleh Bapak Presiden Jokowi maupun Presiden (terpilih) Prabowo untuk menertibkan yang tidak tertib. Yang sudah setengah tertib kita naikkan skala prioritasnya untuk tertib. Tapi kalau semua rusak sama sekali, terpaksa saya eksekusi dengan cara-cara lama," tegas Bahlil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil: Pengusaha jangan perhatikan berlebihan ke staf ESDM
Menurut dia, para pengusaha tambang cenderung mencari cara cepat untuk menyelesaikan masalah mereka jika proses yang dijalankan oleh kementerian terlalu lama. Hal inilah yang sering memicu terjadinya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan aturan.
Ia mengajak semua pihak untuk secara bertahap mengurangi praktik-praktik yang tidak sehat, meskipun tidak harus langsung bersih secara total. Baginya, perbaikan secara bertahap sudah merupakan langkah yang positif.
"Kalau bapak membuat lama. Mereka ingin cepat, caranya begitu, lahirlah masalah. Nah, saya mohon kita buat insaflah. Kalau tidak bisa insaf 100 persen, buatlah insaf bertahap," terang Bahlil.
Sebagai mantan pengusaha, Bahlil menyatakan bahwa dirinya memahami situasi yang dihadapi oleh pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.
Namun, ia juga menegaskan bahwa sebagai seorang menteri, ia memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban di sektor tambang.
Bahlil mengaku menjalankan tugas tersebut berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Karena saya diperintah oleh Bapak Presiden Jokowi maupun Presiden (terpilih) Prabowo untuk menertibkan yang tidak tertib. Yang sudah setengah tertib kita naikkan skala prioritasnya untuk tertib. Tapi kalau semua rusak sama sekali, terpaksa saya eksekusi dengan cara-cara lama," tegas Bahlil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil: Pengusaha jangan perhatikan berlebihan ke staf ESDM