Indah Afriza peraih emas pertama Sumsel, selanjutnya menatap pentas dunia
Banda Aceh (ANTARA) - Pemenang medali emas angkat besi kelas 71 kilogram putri, Indah Afriza asal Sumatera Selatan tidak dibebani ekspektasi saat ia berhasil menjadi yang terbaik pada pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Sabtu.
Indah total mencatatkan angkatan 207 kilogram, untuk mengungguli pemenang medali perak Restu Anggi dengan catatan total angkatan 205 kilogram, dan pemenang medali perunggu Nelly, dengan total angkatan 200 kilogram.
“Kalau itu sih, kata pelatih sih, maksimal saja, mainnya yang bagus. Apa yang dibilang pelatih kamu angkat saja. Kan balik lagi ke kamu kondisi badannya. Aku merasanya dari hotel ya baik-baik saja,” kata Indah kepada Antara.
Indah merupakan salah satu atlet muda yang menjadi binaan PB PABSI, sehingga ia telah sering bertanding di luar negeri. Meski demikian, Indah menilai persaingan di PON tetap kompetitif sebab para pesertanya merupakan lawan-lawan yang kerap dihadapinya.
“Tentu ini sih, berat juga. Karena mungkin jam terbangnya kurang, aku kan lebih junior, kalau Kak Anggi sama Kak Nelly senior kan. Jadi lumayan juga, karena jam terbangnya aku lebih terlambat dari mereka. Tapi tetap usaha kan,” ucap atlet 20 tahun itu.
Indah total mencatatkan angkatan 207 kilogram, untuk mengungguli pemenang medali perak Restu Anggi dengan catatan total angkatan 205 kilogram, dan pemenang medali perunggu Nelly, dengan total angkatan 200 kilogram.
“Kalau itu sih, kata pelatih sih, maksimal saja, mainnya yang bagus. Apa yang dibilang pelatih kamu angkat saja. Kan balik lagi ke kamu kondisi badannya. Aku merasanya dari hotel ya baik-baik saja,” kata Indah kepada Antara.
Indah merupakan salah satu atlet muda yang menjadi binaan PB PABSI, sehingga ia telah sering bertanding di luar negeri. Meski demikian, Indah menilai persaingan di PON tetap kompetitif sebab para pesertanya merupakan lawan-lawan yang kerap dihadapinya.
“Tentu ini sih, berat juga. Karena mungkin jam terbangnya kurang, aku kan lebih junior, kalau Kak Anggi sama Kak Nelly senior kan. Jadi lumayan juga, karena jam terbangnya aku lebih terlambat dari mereka. Tapi tetap usaha kan,” ucap atlet 20 tahun itu.