Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Muhammad Najib di Kota Bengkulu Jumat, menerangkan bahwa gempa paling tinggi terjadi dengan magnitudo 6,3 di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, dan terkecil dengan magnitudo 1,9.
"Untuk gempa yang terjadi di wilayah Bengkulu hingga hari ini Jumat (16/8) sebanyak 746 kali, dengan kekuatan paling besar yaitu magnitudo 6,3," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa dengan banyaknya gempa yang terjadi di Provinsi Bengkulu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak panik serta tidak mudah percaya dengan informasi dari luar terkait kegempaan yang terjadi.
Sementara itu, untuk wilayah di Bengkulu yang sering terjadi gempa tersebar secara merata seperti dari Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Pulau Enggano, dan sebagainya.
Dari aktivitas gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat tersebut, tidak terjadi kerusakan infrastruktur. Dengan rata-rata kejadian gempa berkisar 45 gempa dalam satu bulan, namun aktivitas gempa di wilayah Bengkulu tersebut masih tergolong normal.
Karena itu Najib mengimbau kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk tetap waspada, karena memiliki potensi gempa yang cukup tinggi dan dapat diikuti kejadian tsunami.
Masyarakat juga agar dapat memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, serta selalu mempersiapkan diri untuk melakukan evakuasi apabila sewaktu-waktu merasakan gempa, dan tidak terpancing dengan informasi atau isu-isu yang tidak bertanggungjawab.