Jakarta (ANTARA) - Sudah sejak hampir lima tahun lalu Marc Marquez tersenyum bahagia ketika mengunci gelar juara dunia MotoGP keenamnya di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, pada 6 Oktober 2019.
Ketika itu, Marquez memenangi balapan di sirkuit yang terletak sekitar 392 kilometer dari Ibu Kota Bangkok itu untuk mengumpulkan 325 poin, poin yang sudah tidak terkejar oleh pesaing terdekatnya Andrea Dovizioso yang mengoleksi 215 poin dengan empat seri tersisa.
Sejak saat itu, masa kejayaan The Baby Alien perlahan lenyap, dimulai kecelakaan hebat di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 19 Juli 2020 yang membuatnya cedera patah tulang lengan dan membuatnya absen sepanjang musim 2020.
Tiga musim setelahnya, ia hanya memenangi seri balapan utama sebanyak tiga kali, naik podium kedua sebanyak dua kali, dan satu kali naik podium ketiga.
Sebuah catatan yang tentunya jauh dari seorang Marquez yang sejak debutnya di kelas tertinggi pada 2013 selalu minimal memenangi lima balapan setiap musimnya.
Angka-angka minor ini juga tak akrab dengan pembalap yang merupakan kakak dari Alex Marquez ini yang pernah pernah memenangi 13 balapan saat juara pada 2014 dan juga 12 kemenangan saat ia juara dengan memecahkan poin tertinggi berjumlah 420 poin pada 2019.
Puncaknya, hubungan romantisnya dengan Repsol Honda yang sudah terjalin 11 tahun berakhir pada 2023 yang ditutup dengan finis pada posisi ke-14 dengan 96 poin pada klasemen akhir, catatan terendahnya selama berseragam pabrikan asal Jepang tersebut.
Dari Negeri Sakura, ia berlabuh ke pabrikan Eropa dengan identitas Negeri Pizza, Italia. Gresini Racing meminangkan pada musim ini dengan duet baru yang terasa lama, yaitu adiknya sendiri Alex Marquez yang sudah lebih dahulu berada di tim satelit Ducati tersebut.
Warna biru muda dan merah menjadi identitas barunya, menggantikan warna oranye, merah, dan putih yang sudah mendarah daging di tubuhnya selama lebih dari satu dekade.
Fase adaptasinya di seri pembuka musim ini, di Sirkuit Lusail, Qatar, ia bersama Ducati Desmosedici GP23 yang ditungganginya memberikan laju 'selamat datang' dengan finis pada posisi lima besar baik di sesi Sprint dan balapan utama.