Akibatnya, terjadi infeksi di dalam saluran kemih. Setelah itu dapat muncul keluhan-keluhan berupa desakan untuk berkemih, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine keruh, kemerahan atau berbau dan nyeri panggul.
Karena itu, demi mencegah ISK, dokter spesialis yang tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia itu, menyarankan masyarakat khususnya wanita yang melakukan perjalanan mudik sebaiknya tidak menunda buang air kecil terlalu lama.
"Meski dalam perjalanan, sempatkanlah beristirahat terlebih dahulu untuk sekadar melakukan peregangan dan buang air kecil," kata dia.
Ima mengingatkan masyarakat khususnya para wanita untuk membasuh organ intimnya dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar. Hal itu untuk mencegah bakteri dari area anus menyebar ke vagina dan uretra.
Pencegahan lainnya, yakni minum air putih yang banyak, minimal dua liter sehari. Menurut Ima, perjalanan mudik yang panjang umumnya menyebabkan sebagian orang lupa mencukupi cairan tubuh.
"Pastikan untuk tetap terhidrasi, meski terkadang tidak merasa haus," kata dokter spesialis yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya itu.
Ima juga menganjurkan orang-orang minum segelas air putih setelah berhubungan intim lalu mengosongkan kandung kemih untuk membantu menghalau bakteri saat buang air kecil.
"Hindari pemakaian produk yang berpotensi menyebabkan iritasi di daerah kemaluan seperti bedak, deodoran spray dan lain-lain serta ganti kontrasepsi diafragma dengan jenis kontrasepsi lain," katanya.
Menurut data National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC) 2018, ISK adalah infeksi kedua terbanyak yang dialami masyarakat di Indonesia, setelah infeksi saluran pernapasan dengan jumlah mencapai 8,3 juta per tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wanita diingatkan tak menahan kencing saat mudik demi cegah ISK