Palembang (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Jokowi saat membuka kegiatan mengatakan dirinya sengaja hadir dalam kegiatan Muktamar XX, sebab IMM merupakan organisasi yang sangat penting.
“Hari ini saya ada tujuh kegiatan di IKN, Kalimantan Timur dan baru sampe di Palembang ini pukul 17:30 WIB. Mengapa saya capek-capek datang ke sini? Karena IMM adalah organisasi yang sangat penting,” katanya.
Ia mengapresiasi peran aktif seluruh kader IMM dalam menjalankan agenda kebangsaan. Termasuk dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang pemilihnya 56 persen atau 113 juta orang itu generasi milenial dan Z.
“Jadi menurut saya anak muda Indonesia tidak apatis terhadap politik justru generasi muda punya kemauan besar untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” kata Jokowi.
Seusai memberikan kata sambutan Presiden Jokowi memanggil salah satu kader IMM untuk membacakan Pancasila. Setelah membacakan Pancasila, kader IMM itu diberikan Jokowi satu unit sepeda.
Sementara itu, Ketua DPP IMM Abdul Musawir Yahya mengatakan kegiatan Muktamar XX diharapkan dapat menghasilkan ide-ide konstruktif untuk membangun negara yang maju.
Muktamar ini bertema "Bersatu Menuju Indonesia". Tema ini dihadirkan sebagai semangat untuk terus memperkuat kontribusi IMM nusa dan bangsa,” kata dia.
Berita Terkait
Prabowo terharu
Sabtu, 14 September 2024 10:02 Wib
Presiden Jokowi nyatakan gelar Sidang Kabinet Paripurna terakhir
Jumat, 13 September 2024 9:35 Wib
Presiden Jokowi lantik Gus Ipul sebagai Mensos pada hari ini
Rabu, 11 September 2024 7:11 Wib
Ini kata Istana terkait dugaan pemukulan saat kunker Presiden di Samarinda
Selasa, 10 September 2024 9:49 Wib
Presiden tegaskan PON ajang perkokoh tali persaudaraan
Selasa, 10 September 2024 7:54 Wib
Jokowi ajak insan olahraga raih prestasi Hari Olahraga Nasional 2024
Senin, 9 September 2024 14:22 Wib
Ini alasan Presiden Jokowi habiskan masa jabatan di IKN
Senin, 9 September 2024 11:48 Wib
Presiden kenang Faisal Basri sebagai ekonom kritis
Jumat, 6 September 2024 14:54 Wib