Indonesia dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat

id Budi Gunadi Sadikin, vaksin TBC baru, STP Board Meeting,Transformasi Kesehatan,BioNTech,Biofarma,Kimia Farma,CanSinoBio

Indonesia dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pernyataan Indonesia dalam agenda Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke-37 yang berlangsung di Kota Brasilia, Brasil, Jumat (9/2/2024). ANTARA/HO-Kemenkes.

Indonesia sebagai negara yang juga terdampak TBC, kata Budi, telah meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai, sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

Budi mengatakan, vaksin TBC yang tersedia di tanah air saat ini adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) sebagai perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

Pengembangan vaksin TBC yang efektif, menurut Budi perlu mencakup semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa dengan kemampuan menurunkan insiden 90 persen dan 95 persen menurunkan kematian.

Kandidat vaksin TBC juga harus memiliki kemampuan menanggulangi resistensi obat, di mana bakteri tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi TBC.

Sejumlah kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit TBC pada anak dan orang dewasa, menggantikan atau menguatkan vaksin BCG, mencegah kekambuhan pada pasien yang telah menyelesaikan pengobatan, atau memperpendek durasi pengobatan.

Indonesia aktif berkontribusi dalam tiga uji klinis kandidat vaksin TBC. Pertama adalah vaksin yang dikembangkan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF). Vaksin yang awalnya dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris, GSK, ini memanfaatkan protein rekombinan.

Kedua, vaksin yang dikembangkan melalui kerja sama perusahaan farmasi asal China, CanSinoBio, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Pengembangan vaksin ini menggunakan vektor virus dan sedang uji klinis fase pertama.

Ketiga, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi asal Indonesia, Biofarma. Pengembangan vaksin ini menggunakan teknologi mRNA dan saat ini sedang penjajakan untuk lokasi uji klinis fase 2 di Indonesia.

“Saya percaya dengan investasi ini kita tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, namun juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang” demikian Budi Gunadi Sadikin.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat