Dokter: Gejala awal polio mirip infeksi saluran pernapasan

id polio tangerang,gejala Ispa

Dokter: Gejala awal polio mirip infeksi saluran pernapasan

Seorang anak sedang disuntik imunisasi di salah satu faskes Kota Tangerang beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Dinkes Kota Tangerang

“Virus tersebut kembali ada dimungkinkan akibat virus polio yang tertidur dalam tubuh seorang anak yang pernah terinfeksi. Virus akan berkembang saat tubuh dalam kondisi imun lemah . Hal ini diistilahkan dengan sindrom pasca-polio,” ujarnya.

Polio terbagi dua jenis, yakni Polio non-Paralitik dan Polio Paralitik. Untuk yang non-paralitik lebih ringan dari penyakit, menyebabkan gejala flu-like syndrome seperti demam, sakit tenggorokan, mual, dan muntah. Bentuk polio non-paralitik ini biasanya tidak meninggalkan kerusakan jangka panjang.

Untuk Polio Paralitik adalah bentuk yang lebih berat. Virus ini mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, menyebabkan kelemahan otot dan dalam kasus yang parah mengakibatkan kelumpuhan yang seringkali bersifat permanen atau ireversibel.

"Semua batas usia anak berisiko jika tidak memiliki status imunisasi lengkap, bahkan tidak pernah diimunisasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak di bawah usia dua tahun bisa terganggu jika terkena infeksi virus polio," katanya.

Polio yang menyebabkan kelumpuhan permanen sangat sulit untuk mengembalikan fungsinya seperti awal, kecuali pada jenis polio non-paralitik masih bisa dilakukan rehabilitasi.

"Fungsinya dapat membaik pada 20-30 persen kasus dalam waktu enam bulan, minimal terjadi perbaikan fungsi dalam waktu 1-2 tahun," katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh orang tua untuk melengkapi imunisasi dasar anak di 1.092 posyandu dan 39 puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengungkapkan untuk imunisasi polio memiliki target sasaran 38.909 anak pada oral polio satu dan 39.422 anak pada oral polio 2-4 dan IPV1 dan IPV2.