Abu Bakar Ba'asyir titip surat untuk Prabowo lewat Gibran Rakabuming
"Allah mewajibkan umat Islam yang mengerti agama harus berusaha menyampaikan nasihat kepada kepala negara. Itu kewajiban saya dalam agama saya, mesti menyampaikan nasihat," kata Ba'asyir.
Dia menjelaskan sebagai sebagai seorang pemimpin yang beragama Islam, maka pemimpin itu wajib mengatur negara dengan hukum Islam dan hukum Allah Swt.
"Supaya selamat. Memang ini banyak pertentangan dari non-muslim, tetapi tidak apa-apa, itu sudah sunatullah," kata Ba'asyir.
Dia mengaku juga telah menyerahkan surat serupa kepada capres Anies Baswedan. Sementara itu, untuk capres Ganjar Pranowo, Ba'asyir mengatakan dia akan memberikan surat itu secara langsung di Semarang, Jawa Tengah.
"Untuk Pak Prabowo, kami harapkan yang menyampaikan wakil beliau, yakni Wali Kota Surakarta Gibran. Surat ini merupakan surat kewajiban agama, ulama wajib memberikan nasihat kepada presiden supaya dalam menjalankan tugasnya bisa menyelamatkan negara dengan baik," kata Ba'asyir.
Soal diterima atau tidaknya nasihat tersebut, dia mengatakan itu merupakan ketentuan Allah Swt.
"Mau diterima, mau tidak, Allah yang menentukan nanti; yang penting kami sudah sampaikan," ujarnya.
Dia menjelaskan sebagai sebagai seorang pemimpin yang beragama Islam, maka pemimpin itu wajib mengatur negara dengan hukum Islam dan hukum Allah Swt.
"Supaya selamat. Memang ini banyak pertentangan dari non-muslim, tetapi tidak apa-apa, itu sudah sunatullah," kata Ba'asyir.
Dia mengaku juga telah menyerahkan surat serupa kepada capres Anies Baswedan. Sementara itu, untuk capres Ganjar Pranowo, Ba'asyir mengatakan dia akan memberikan surat itu secara langsung di Semarang, Jawa Tengah.
"Untuk Pak Prabowo, kami harapkan yang menyampaikan wakil beliau, yakni Wali Kota Surakarta Gibran. Surat ini merupakan surat kewajiban agama, ulama wajib memberikan nasihat kepada presiden supaya dalam menjalankan tugasnya bisa menyelamatkan negara dengan baik," kata Ba'asyir.
Soal diterima atau tidaknya nasihat tersebut, dia mengatakan itu merupakan ketentuan Allah Swt.
"Mau diterima, mau tidak, Allah yang menentukan nanti; yang penting kami sudah sampaikan," ujarnya.