RSUD Palembang perkenalkan anak gifted ke mahasiswa UnsriPalembang

id Gifted,Unsri ,RSUD Palembang ,Kedokteran ,Mahasiswa

RSUD Palembang perkenalkan anak gifted ke mahasiswa UnsriPalembang

RSUD Palembang kenalkan Gifted ke mahasiswa Unsri Palembang. (ANTARA/M Imam Pramana)

Palembang (ANTARA) -
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palembang bersama seorang ahli dari Belanda mengenalkan kondisi anak gifted ke mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
 
Dokter Spesialis anak RSUD Palembang Dr. dr. Yudianita Kesuma, Sp.A(K), MKes di Palembang, Sabtu, mengatakan gifted merupakan sebutan lain dari anak cerdas istimewa, dalam artian anak yang memiliki kecerdasan tinggi, kreativitas yang tinggi, dan motivasi yang tinggi.

Di sisi lain, anak gifted juga bisa memiliki  gejala terlambat berbicara sehingga mahasiswa dan masyarakat harus paham bedanya gifted dan autisme (di mana salah satu gejala anak autisme juga gangguan bicara)
 
"Kami sengaja mendatangkan seorang ahli dari Belanda yakni Dr. drg Julia Maria Van Tiel untuk memperkenalkan apa itu gifted ke mahasiswa kedokteran Unsri serta bagaimana membedakan dengan autisme," kata Yudianita usai acara kuliah gifted di Palembang, Sabtu.
 
 
Ia menjelaskan anak gifted memiliki drama yang luar biasa ini, sering kali terdeteksi sebagai uutisme, karena sama-sama memiliki gejala terlambat bicara tapi bedanya gifted itu kreatif dan mempunyai kemampuan analisis berfikir yang baik serta mampu menyelesaikan masalah.
 
"Seringkali dalam perkembangannya anak-anak gifted mendapatkan bermacam-macam label yang didasari ketidaktahuan orang-orang yang berada di sekitarnya," ujarnya.
 
Sedangkan autisme selain tidak bisa bicara mereka tidak kreatif sama sekali malah sangat monoton.
 
Anak autisme mengalami gangguan di tiga area yakni komunikasi, interaksi sosial, dan memiliki gangguan perilaku seperti stereotipik dan repetitif (gerakan yang berulang contohnya mengepakkan tangan), komunikasi anak autisme tidak bisa dua arah, sulit mengikuti aturan di sekitarnya dan tidak merespon terhadap stimulus di luar tubuhnya, terbenam dalam dirinya sendiri.
 
Melalui kuliah tamu bersama Dr. drg Julia Maria Van Tiel dari Belanda yang berpengalaman dan sudah mengupas beberapa buku tentang anak gifted dan autisme berbagi pengalamannya ke mahasiswa FK Unsri.
 
Dia mengatakan mahasiswa yang merupakan calon dokter ini harus bisa mendeteksi sedini mungkin pada usia balita, apa itu gifted, karena apabila tidak terdeteksi dini dan intervensi dini maka berisiko masalah emosional, serta under achievement sehingga semua potensi gifted dia tidak dapat dikeluarkan sebagai suatu prestasi yang baik saat anak itu dewasa .
 
"Saya berharap dengan pengalaman cerita saya, mahasiswa kedokteran Unsri bisa memahami dan terus belajar untuk membedakan anak gifted dan autisme sejak balita melalui pengamatan dan pendeteksian dini yang dilakukan," ujarnya.*
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RSUD Palembang kenalkan Gifted ke mahasiswa Unsri Palembang