Menteri PUPR dan Dubes Australia meninjau pembangunan IPAL Palembang
Palembang (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM meninjau Instalasi Pembangunan Air Limbah (IPAL) di kawasan Sei Selayur, Kota Palembang, Kamis.
Basuki usai meninjau pembangunan IPAL di Palembang, Kamis, mengatakan proyek tersebut digunakan untuk mengelola air limbah dari rumah tangga, restoran, dan sebagainya, untuk dikelola kembali menjadi air bersih dan memiliki kapasitas 100.000 sambungan pipa yang dapat dilayani oleh IPAL tersebut.
"Setelah saya mengecek air limbah yang dikelola oleh IPAL memiliki skala ph sebesar 6,9 dan ini lebih bersih jika dibandingkan air sungai dimanapun," katanya.
Ia menjelaskan proyek tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia-Australia, dengan total anggaran senilai Rp 1,6 triliun.
Untuk rinciannya, Indonesia mengalokasikan senilai Rp1,16 triliun dari anggaran pemerintah pusat, provinsi dan kota, sedangkan Australia menganggarkan Rp450 miliar dan juga memberikan dukungan teknis melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) senilai Rp230 miliar.
Menurut dia, IPAL itu dapat membantu memperbaiki dan memelihara lingkungan sebab sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih.
"Oleh sebab itu, hal ini harus diedukasikan ke masyarakat untuk mendukung pemasangan sambungan IPAL, karena ini bertujuan untuk menciptakan sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih dan bermuara ke penanganan stunting," jelasnya.
Selain itu, jika proyek serupa sedang berjalan di beberapa kota lainnya, yaitu Makassar, Pekanbaru, dan Jakarta, kata Basuki.
Dubes Australia Penny Williams PSM mengatakan Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk mendukung usaha-usaha pembangunan Kota Palembang di sektor sanitasi, termasuk pembangunan IPAL.
Ia menjelaskan pihaknya menetapkan Palembang sebagai salah satu kota prioritas untuk investasi di bidang infrastruktur sebab kota tersebut memiliki “political will” yang kuat dan komitmen yang baik.
"Kami sangat senang bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjalan dengan baik sejak dimulai pada November 2020 dan saat ini telah selesai. Ini merupakan kerjasama nyata yang konkret antar negara Australia dan Indonesia, senang sekali dapat melihat sendiri secara langsung bagaimana hebatnya IPAL ini,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan jika hal itu merupakan tantangan bagi Pemprov Sumsel dan Pemkot Kota Palembang agar bekerja lebih baik lagi mengajak masyarakat untuk hidup bersih.
“Nilai anggaran proyek tersebut mencapai Rp1,6 triliun, maka dari itu kami bersama dengan Pemkot Palembang bertanggungjawab untuk melakukan pemasangan pipa sambungan untuk rumah tangga," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR dan Dubes Australia tinjau pembangunan IPAL Palembang
Basuki usai meninjau pembangunan IPAL di Palembang, Kamis, mengatakan proyek tersebut digunakan untuk mengelola air limbah dari rumah tangga, restoran, dan sebagainya, untuk dikelola kembali menjadi air bersih dan memiliki kapasitas 100.000 sambungan pipa yang dapat dilayani oleh IPAL tersebut.
"Setelah saya mengecek air limbah yang dikelola oleh IPAL memiliki skala ph sebesar 6,9 dan ini lebih bersih jika dibandingkan air sungai dimanapun," katanya.
Ia menjelaskan proyek tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia-Australia, dengan total anggaran senilai Rp 1,6 triliun.
Untuk rinciannya, Indonesia mengalokasikan senilai Rp1,16 triliun dari anggaran pemerintah pusat, provinsi dan kota, sedangkan Australia menganggarkan Rp450 miliar dan juga memberikan dukungan teknis melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) senilai Rp230 miliar.
Menurut dia, IPAL itu dapat membantu memperbaiki dan memelihara lingkungan sebab sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih.
"Oleh sebab itu, hal ini harus diedukasikan ke masyarakat untuk mendukung pemasangan sambungan IPAL, karena ini bertujuan untuk menciptakan sanitasi yang layak dan pengadaan air bersih dan bermuara ke penanganan stunting," jelasnya.
Selain itu, jika proyek serupa sedang berjalan di beberapa kota lainnya, yaitu Makassar, Pekanbaru, dan Jakarta, kata Basuki.
Dubes Australia Penny Williams PSM mengatakan Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk mendukung usaha-usaha pembangunan Kota Palembang di sektor sanitasi, termasuk pembangunan IPAL.
Ia menjelaskan pihaknya menetapkan Palembang sebagai salah satu kota prioritas untuk investasi di bidang infrastruktur sebab kota tersebut memiliki “political will” yang kuat dan komitmen yang baik.
"Kami sangat senang bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjalan dengan baik sejak dimulai pada November 2020 dan saat ini telah selesai. Ini merupakan kerjasama nyata yang konkret antar negara Australia dan Indonesia, senang sekali dapat melihat sendiri secara langsung bagaimana hebatnya IPAL ini,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan jika hal itu merupakan tantangan bagi Pemprov Sumsel dan Pemkot Kota Palembang agar bekerja lebih baik lagi mengajak masyarakat untuk hidup bersih.
“Nilai anggaran proyek tersebut mencapai Rp1,6 triliun, maka dari itu kami bersama dengan Pemkot Palembang bertanggungjawab untuk melakukan pemasangan pipa sambungan untuk rumah tangga," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR dan Dubes Australia tinjau pembangunan IPAL Palembang