39 emas diperebutkan di hari terakhir Peparpenas X/2023

id pata atletik, peparpenas 2023, palembang sumsel

39 emas diperebutkan di hari terakhir Peparpenas X/2023

Pelari putri asal Jawa Barat Indah Khoirunisa (depan) meluapkan kegembiraannya usai menjadi yang tercepat saat pertandingan final lari 100 meter klasifikasi T20 Pekan Paralympic Pelajar (Peparpenas) X Sumatera Selatan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Palembang, Sumsel (ANTARA) - Sebanyak 39 medali emas diperebutkan pada hari terakhir penyelenggaraan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) X/2023 di Jakabaring Sport City Kota Palembang, Jumat.

"Masih ada tiga cabang olahraga yang menggelar pertandingan di hari terakhir ini dengan 39 medali emas yang diperebutkan," kata Tim Komunikasi dan Informasi Peparpenas X/2023 Arief di Palembang, Jumat.

Ketiga cabang olahraga yang akan dipertandingkan tersebut adalah para-renang yang pada hari ini masih menyisakan perburuan 20 medali emas. Pertandingan digelar di Aquatic Gymnasium Jakabaring Sport City.

Sementara itu untuk para-atletik yang juga menyediakan medali cukup banyak akan memperebutkan 16 medali emas di hari terakhir. Total terdapat 44 medali emas dari para-atletik yang diperebutkan di Peparpenas 2023.

Sedangkan cabang olahraga terakhir yang juga menyisakan nomor final hari ini adalah para-tenis meja yang masih menyisakan tiga medali emas.

"Penutupan akan digelar Jumat petang ini, medali emas terakhir dari nomor lari di para-atletik," kata Arief.

Sementara itu sejumlah rekor juga berhasil dipecahkan pada Peparpenas 2023 di Palembang, semuanya dari cabang para-atletik yakni lima rekor dari nomor lompat jauh dan satu rekor dari tolak peluru.

Rata-rata rekor yang dipecahkan cukup tajam dibanding rekor yang tercipta oleh pelajar senior mereka pada Peparpenas IX/2019.

Selain untuk meraih prestasi, Peparpenas X/2023 juga menjadi ajang silaturahim dan interaksi para atlet penyandang disabilitas dengan rekan atlet dari daerah lain.

Dalam setiap kegiatan, para atlet berbaur dan berkomunikasi satu sama lain dalam suasana suka cita dan penuh persahabatan, meski dalam suasana berkompetisi.