Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengatakan bahwa permainan di depan net (netting) menjadi penyelamat mereka saat menghadapi tekanan pada babak pertama Singapore Open 2023, Rabu.
Pola tersebut menjadi andalan mereka setelah mengalami kekalahan gim pembuka dan belum bisa keluar dari tekanan pada awal gim kedua saat menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmusen dari Denmark.
"Di gim kedua saat masih di awal-awal gim, kami masih banyak mati sendiri. Belum bisa keluar dari tekanan. Pas di interval kedua, pelatih bilang, kami diminta bermain seenak mungkin saja. Lebih banyak permainan net. Juga jangan terlalu main panjang-panjang dan kencang-kencang," kata Yeremia dalam informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Setelah berusaha mengubah pola permainan berdasarkan arahan pelatih, Pram/Yere pun mulai mendapat kenyamanan dan bisa mengejar ketertinggalan.
Pola permainan mereka berbeda dibandingkan gim pertama, yang bermain terlalu terburu-buru dan banyak mengangkat pukulan. Kesalahan tersebut menjadi tekanan bagi duet Indonesia itu, sehingga membuat mereka kehilangan keunggulan gim pertama.