Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta umat Islam mengedepankan toleransi dalam menyikapi perbedaan awal lebaran atau Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Jika ada perbedaan dalam merayakan idul fitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furuiyah dan ikhtilaf, maka ke depankan tasamuh, saling toleran dan menghargai dengan penuh kedewasaan," kata Haedar dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.
Ia berharap Idul Fitri menjadi momentum untuk menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila, serta kebudayaan luhur bangsa.
"Lebih-lebih setelah berpuasa, bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas, dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinnekaan," kata dia.
Menurut dia, spirit Bhinneka Tunggal Ika dan kekuatan luhur agama harus membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa kuat dan bersatu sehingga berdaulat, unggul, dan setara dengan bangsa-bangsa lain.
"Dengan Idul Fitri yang juga sudah menjadi tradisi dalam kehidupan bangsa kita, ada mudik, ada syawalan, ada silaturahmi, maka jadikan Idul Fitri sebagai kekuatan persatuan bangsa," kata Haedar.
Berita Terkait
Ketua Umum Muhamadiyah harap semua pihak bisa menerima hasil pemilu secara legawa
Rabu, 14 Februari 2024 17:54 Wib
Gema Takbir Jogja 2023 di Masjid Gedhe Kauman
Kamis, 20 April 2023 22:36 Wib
Ketum Muhammadiyah: Jauhi politisasi Pancasila
Selasa, 1 Juni 2021 14:24 Wib
Ketum PP Muhammadiyah: Hentikan tes wawasan kebangsaan tak miliki standar
Selasa, 1 Juni 2021 4:55 Wib
Haedar Nashir: Pemerintah jangan berlebihan mengatur majelis taklim
Minggu, 1 Desember 2019 17:50 Wib
Muhammadiyah : pemberian gelar pahlawan Kahar Muzakkir pengakuan negara
Sabtu, 9 November 2019 20:29 Wib
Jangan jadikan masjid tempat kemudaratan, kata Ketua PP Muhammadiyah
Sabtu, 4 Mei 2019 18:02 Wib
PP Muhammadiyah ajak seluruh warga gunakan hak pilihnya
Sabtu, 13 April 2019 14:04 Wib